Gila! BUMN Ini Malah Mainkan Harga Gula di Tengah Pandemi Corona

Selasa, 28 April 2020 | 15:04 WIB
Gila! BUMN Ini Malah Mainkan Harga Gula di Tengah Pandemi Corona
Ilustrasi gula pasir. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Satgas Pangan Brigjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga menemukan terdapat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bermain-main dengan harga gula. BUMN tersebut yaitu PT Perkebunan Nusantara II atau PTPN II.

Menurut Daniel, PTPN II melakukan pelelangan gula di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Sehingga membuat harga gula di pasaran menjadi tinggi.

"Satgas Pangan yang sudah melakukan penindakan di Sumatera Utara atas tindakan PTPN II yang melakukan lelang produk gula sebesar Rp 12.900/kg, bervariasi," ujar Daniel kepada wartawan Lewat Video Conference, di Jakarta, Selasa (28/4/2020).

Daniel melanjutkan, adanya temuan itu membuat pihaknya menyegel tempat pelelangan gula tersebut dengan garis polisi. Kemudian ia meminta, kepada pihak PTPN II agar tetap melakukan pelelangan gula di bawah HET.

Baca Juga: Mendag Bongkar Penyebab Mahalnya Harga Gula Pasir di Tangan Konsumen

"Kami sudah beritahu Ka Satgas di Sumut untuk proses ini bisa dilanjutkan sepanjang harga di end user atau masyarakat bisa mencapai Rp 12.500/kg sesuai dengan keputusan pemerintah. Silakan disesuaikan, PTPN silakan menyesuaikan. Kita menmatuhi aturan yang sudah ditetapkan pemerintah," ucap dia.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto tak mengelak harga gula pasir masih tinggi di tingkat konsumen.

Bahkan ia bersama Satuan Tugas (satgas) pangan menemukan harga gula pasir di pasaran sebesar Rp 17.000 per kilogram.

Menurut Agus, tinggi harga gula tersebut disebabkan harga pelelangan gula yang melebih Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 12.900.

Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menetapkan HET gula sebesar Rp 12.500 per Kilogram.

Baca Juga: Harga Gula Pasir Naik Akibat Panic Buying, Pemkot Gelar Operasi Pasar

"Nah ini sehingga menimbulkan harga ke distributor Rp 15.000, dan agen lebih dari Rp 15.000, dan ujungnya di pasaran sekitar Rp 17.000/kg, kurang lebih seperti itu," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI