Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini diprediksi bakal mengalami pelemahan setelah pada Jumat pekan kemarin ditutup melemah signifikan 2,12 persen di level 4.496.
Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, berdasarkan indikator, MACD masih dalam status pola golden cross di area negatif. Meskipun demikian, Stochastic dan RSI menunjukkan sinyal negatif.
Di sisi lain, terlihat pola bearish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.
"Berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 4.443 hingga 4.318. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 4.569 hingga 4.747," ujar Nafan riset hariannya, Senin (27/4/2020).
Baca Juga: Sepekan Ini, IHSG Ambles 2,99 Persen
Sementara Analis Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya melihat, saat ini pola gerak IHSG masih menunjukkan peluang untuk kembali melemah.
Sedangkan rentang gerak IHSG terlihat cukup terbatas dan fluktuasi nilai tukar Rupiah serta harga komoditas masih akan membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang
"Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek dengan kategori trading harian," kata William.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, diantaranya, BMRI, CPIN, ERAA, INDY, ITMG, JPFA.
Baca Juga: Gegara Corona, Bos BEI: IHSG Sempat Anjlok ke Level Paling Rendah