Hukumnya Bayar Zakat Tanpa Ijab Kabul Salaman saat Pandemi Corona

Iwan Supriyatna Suara.Com
Minggu, 26 April 2020 | 16:05 WIB
Hukumnya Bayar Zakat Tanpa Ijab Kabul Salaman saat Pandemi Corona
Ilustrasi jamaah membayar zakat di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bayar zakat di bulan Ramadan tanpa ijab kabul dengan bersalaman di masa pandemi virus corona atau Covid-19 hukumnya tetap sah.

Hal tersebut dikatakan Kepala Kementerian Agama Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Hamzah S. Ag.

"Zakat itu yang terpenting niatnya ikhlas, dan ijab kabul di dalam penyerahan harta zakat sesungguhnya bukan hal yang mutlak. Jadi zakatnya tetap sah tanpa ijab kabul dengan bersalaman," kata Hamzah, Minggu (26/4/2020).

Hamzah mengakui bahwa memang banyak masyarakat bingung bagaimana cara menyerahkan zakat pada Ramadan 1441 Hijriah/2020 Masehi ini di mana terjadi pandemi COVID-19, apakah harus melalui ijab kabul dengan bersalaman, sementara protokol kesehatan dari pemerintah mengharuskan melakukan phisycal distancing.

Baca Juga: Fatwa MUI: Uang Zakat Bisa Dibelikan APD Medis Virus Corona

Sedangkan Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Kemenag Kabupaten Bulungan Abdullah M. Si menambahkan, dengan tidak mutlaknya ijab kabul maka membayar zakat secara dalam jaringan (daring/online) adalah hal yang sangat dianjurkan, terlebih di masa pandemi COVID-19 dan itu hukumnya tetap sah.

"Khususnya dalam upaya mendukung maklumat untuk berdiam di rumah," katanya.

Ia menjelaskan para ulama fiqih menegaskan sah atau tidaknya zakat semuanya tergantung niatnya sehingga orang yang membayarkan zakatnya harus dengan niat ikhlas "lillahi ta’ala", artinya zakat itu karena menunaikan kewajiban perintah Allah SWT.

Kemudian, ia merujuk bahwa kesemuanya itu berdasar atas Al Quran surat Al Bayyinah (98:5): ”Mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah SWT dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama dengan lurus”.

Adapun pelaksanaan niat itu, adalah pada waktu melaksanakan zakat, yakni apakah hamba Allah SWT memberikannya langsung kepada "mustahik" (penerima zakat) atau melalui lembaga zakat yang ada.

Baca Juga: Imam Masjid Istiqlal: Masjid Tetap Tempat Salurkan Zakat Fitrah

"Namun, jika ada 'muzakki' (pemberi zakat, infaq dan sadakah) ingin memberikan secara langsung melalui lembaga amil zakat, dan ingin tetap ada ijab kabul, tentu harus sesuai protokol keselamatan COVID-19," katanya.

Syarat yang harus dilengkapi baik petugas dan "muzakki" wajib bermasker, dan petugas juga menyediakan tempat cuci tangan. Selain itu, petugas mengenakan sarung tangan pada saat ijab kabul. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI