Bisnis Kaesang Pangarep Anak Presiden Jokowi Diserang Hoaks

Iwan Supriyatna Suara.Com
Minggu, 26 April 2020 | 13:00 WIB
Bisnis Kaesang Pangarep Anak Presiden Jokowi Diserang Hoaks
Jokowi mengomentari gaya rambut Kaesang Pangarep. (Instagram/@kaesanggg)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam minggu-minggu terakhir ini publik dihebohkan dengan beredarnya informasi terkait pemberian dana sebesar Rp 200 miliar oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KeMenKop dan UKM) kepada PT Harapan Bangsa Kita (HEBAT), yang sejak berkolaborasi dengan akselerator GK-Plug n Play lebih dikenal dengan nama GK|Hebat, yang dimiliki Kaesang Pangarep, anak Presiden Jokowi untuk pengembangan Koperasi dan UKM di Indonesia.

Menanggapi isu tersebut, baik Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki maupun Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui website resminya, telah menyatakan bahwa berita tersebut adalah tidak benar (hoaks) dan bersifat fitnah.

“Tidak ada anak presiden yang mencari proyek di pemerintah dan tidak ada pembiayaan ataupun kerjasama dengan HEBAT,” kata Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki dalam keterangannya, ditulis Minggu (26/4/2020).

Lebih lanjut Teten mengatakan, bahwa dana Rp 200 miliar untuk pelatihan koperasi dan UMKM itu masuk dalam Dana Alokasi Khusus (DAK) yang disalurkan ke Provinsi dan Kabupaten dari Kementerian Keuangan langsung dan bukan melalui KeMenKop dan UKM.

Baca Juga: Mantap Jiwa, Kaesang Bikin Dalgona Coffee Pakai Resep Racikannya Sendiri

Meskipun demikian, diakuinya, manajemen GK|Hebat sempat melakukan audiensi ke Kementerian Koperasi dan UKM untuk berbagi ide dan pengalaman dalam penyelenggaraan pengembangan UMKM yang diinisiasi secara mandiri oleh GK|Hebat, tanpa ikatan kerja formal apapun dengan KemenKop UKM.

Pengamat Komunikasi dan juga dosen LSPR London School Jakarta, Yohanes Don Bosco Doho, melihat fenomena penyebar hoaks ini semakin bertambah dan menjadi-jadi.

Yohanes mengatakan, pemerintah dalam hal ini Kominfo dan aparat hukum hendaknya stop hanya berwacana untuk menindak penyebar hoaks.

“Ambil tindakan tegas dan terukur. Pasalnya, hanya dengan tindakan tegas maka publik akan mikir-mikir untuk menyebarkan hoaks,” tegasnya.

Menurutnya, ditengah kondisi dan situasi seperti ini, masyarakat sangat mudah terprovokasi, mudah curiga, dan mudah menuduh siapapun, sehingga perilaku penyebar hoaks tersebut dapat dengan mudah memecah belah masyarakat.

Baca Juga: CEK FAKTA: PT. HEBAT Milik Kaesang Dapat Rp 200 M untuk Pelatihan UKM?

Oleh karena itu, pihak yang paling bertanggung jawab adalah pemerintah, dalam hal ini tokoh yang berintegritas di mata mayoritas publik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI