Menparekraf Minta G20 Siapkan Standar Baru di Sektor Wisata akibat Covid-19

Sabtu, 25 April 2020 | 10:11 WIB
Menparekraf Minta G20 Siapkan Standar Baru di Sektor Wisata akibat Covid-19
"The Extraordinary G20 Tourism Ministers Virtual Meeting", Jumat (24/4/2020). (Dok : Kemenparekraf)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sektor pariwisata saat ini menghadapi tantangan berat akibat imbas dari Covid-19. Para menteri pariwisata negara-negara anggota G20 diminta untuk bekerja sama dan menyiapkan standar baru dalam menyikapi dinamika perubahan global (new normal) akibat pandemi Covid-19 di sektor pariwisata.

Hal ini dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama Kusubandio, dalam forum virtual bertajuk "The Extraordinary G20 Tourism Ministers Virtual Meeting". Forum tersebut dipimpin oleh Menteri Pariwisata Kerajaan Arab Saudi, Ahmed Al-Khatib, yang jugaKetua Forum G20 Tahun 2020, Jumat (24/4/2020) malam.

Di Indonesia, lebih dari 2.000 hotel tutup, termasuk hampir semua tujuan wisata, objek, dan fasilitas pariwisata. 

"Untuk itu Kemenparekraf telah dan akan terus memastikan berbagai stimulus yang dibutuhkan pekerja maupun industri pariwisata bisa terpenuhi selama masa tanggap darurat, maupun pemulihan Covid-19. Tindakan cepat dan tepat harus diambil selama periode ini," kata Wishnutama.

Baca Juga: Empati pada Situasi Covid-19, Kemenparekraf Gunakan Thoughtful Indonesia

Menparekraf, Wishnutama Kusubandio, dalam "The Extraordinary G20 Tourism Ministers Virtual Meeting", Jumat (24/4/2020). (Dok : Kemenparekraf)
Menparekraf, Wishnutama Kusubandio, dalam "The Extraordinary G20 Tourism Ministers Virtual Meeting", Jumat (24/4/2020). (Dok : Kemenparekraf)

Salah satunya melalui dukungan penyediaan sarana hotel dan transportasi bagi tenaga kesehatan, dimana hal tersebut juga sebagai bentuk dukungan terhadap bisnis hotel dan transportasi agar tetap mempekerjakan pegawainya.

Indonesia juga telah mengambil berbagai langkah di bawah kebijakan stimulus ekonomi bernilai lebih dari 24 miliar dolar AS untuk membantu komunitas bertahan dari pandemi ini.

Wishnutama mengatakan, situasi saat ini mengharuskan masyarakat untuk tetap berada di rumah guna mencegah penyebaran Covid-19. Namun harus diakui, meskipun secara fisik masyarakat tertahan di rumah, pandemi telah menghubungkan masyarakat secara digital dengan lebih intensif dari sebelumnya.

Menparekraf yakin, fenomena ini akan terus berkembang menjadi “new normal” yang berdampak positif bagi sektor kepariwisataan.

Untuk itu, ia mendorong seluruh negara terus bekerja sama dalam menyiapkan standar baru dalam menyikapi dinamika perubahan global akibat pandemi Covid-19 di sektor kepariwisataan.

Baca Juga: Masa Pandemi, Kemenparekraf Realokasi Anggaran dan Terapkan Program Khusus

"Indonesia yakin, jika seluruh negara G20 bekerja keras saling bahu-membahu dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, sektor kepariwisataan akan kembali membuktikan kemampuannya yang 'resilient' menghadapi berbagai tekanan bencana serta masalah," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI