Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan rupiah menjelang akhir pekan ini akan meloyo terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, sentimen negatif kembali masuk ke pasar keuangan setelah laporan WHO yang secara tidak sengaja terpublikasi menyebutkan bahwa proses pengujian klinis obat perawatan pasien covid-19 yang dirilis Gilead Science telah gagal. Tanpa adanya obat atau vaksin, wabah covid-19 tidak akan segera tuntas.
Selain itu, pasar sangat mengkhawatirkan perekonomian yang telah terpuruk karena wabah terus berlanjut. Data-data ekonomi yang dirilis pekan ini seperti indeks aktivitas manufaktur di Eropa dan AS terus menunjukkan kontraksi, jumlah pengangguran di AS juga tinggi.
"Rupiah bisa melemah hari ini dengan potensi kisaran Rp 15.380 - Rp 15.600," kata Aris dalam riset hariannya, Jumat (24/4/2020).
Baca Juga: Rupiah Tak Kuat Lawan Dolar AS, Melemah ke Level Rp 15.630
Berdasarkan data Bloomberg pergerakan rupiah pada Kamis kemarin (23/4/2020) lalu berada di level Rp 15.415 per dolar. Level itu menguat dibanding pergerakan Rabu sebelumnya di level Rp 15.450 per dolar AS.
Sementara, Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Kamis kemarin berada di level Rp 15.630 per dolar AS. Posisi itu melemah dibandingkan pada Rabu sebelumnya yang di level Rp 15.567 per dolar AS.