Suara.com - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street kembali anjlok berturut-turut pada pergerakan Selasa (21/4/2020). Sentimen harga minyak masih mendorong Wall Street bergerak melemah.
Seperti dilansir Reuters, tiga indeks utama selama sesi Selasa, Dow Jones Industrial Average JJI turun 2,67 persen menjadi berakhir pada 23.018,88 poin.
Sedangkan S&P 500 SPX kehilangan 3,0 persen menjadi 2.736,57, serta Nasdaq Composite IXIC turun 3,48 persen menjadi 8.223,23.
Pada Selasa kemarin, semua 11 indeks sektor S&P 500 turun 1,6 persen atau lebih, dengan indeks energi SPNY merosot untuk ketujuh kalinya dalam delapan sesi sehari setelah kontrak WTI CLc1 jatuh di bawah nol.
Baca Juga: Minyak Dunia Anjlok Tapi Harga BBM Tak Juga Turun, Pertamina Tunggu Apa?
Dengan runtuhnya kontrak berjangka Juni, investor ekuitas menjadi waspada terhadap kerusakan ekonomi akibat langkah-langkah penutupan yang telah menghentikan aktivitas bisnis dan memicu jutaan PHK.
"Apa yang Anda lihat adalah menarik kembali aset yang dinilai baik, dan mengambil keuntungan selagi Anda bisa," kata Quincy Krosby, ahli strategi pasar di Prudential Financial di Newark, New Jersey.
"Pertanyaannya adalah apakah ini konsolidasi setelah pasar berlari begitu cepat, atau apakah ini awal dari kemunduran yang lebih penting di pasar secara keseluruhan?"
Seperti diketahui, klaim pengangguran AS mencapai 22 juta pekerja pada bulan lalu karena perusahaan meluncurkan langkah-langkah penghematan biaya yang dramatis untuk mengatasi kemerosotan bursa saham di AS.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Anjlok Hingga Bisa Minus, Ini Penjelasannya