Suara.com - Langkanya ketersedian stok gula konsumsi ditengah-tengah masyarakat membuat pemerintah terpaksa melakukan pengalihan gula untuk industri ke gula konsumsi. Langkah tersebut diambil demi memenuhi kebutuhan gula di kalangan masyarakat jelang Ramadhan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konfrensi pers melalui video teleconference usai rapat terbatas di Jakarta pada Selasa (21/4/2020).
"Namun, ini masih berproses termasuk soal izin edarnya. Dalam waktu dekat, ini akan masuk ke pasar," kata Airlangga.
Selain melakukan pengalihan, pemerintah dalam waktu dekat juga akan membuka kran importasi gula yakni pada awal Mei mendatang.
Baca Juga: Harga Gula Pasir Merangkak Naik, Pemkab Bantul Janjikan Mei Sudah Stabil
"Untuk impor gula, baru akan masuk di awal Mei 2020 sehingga untuk bulan April 2020 bisa diisi dari produksi dalam negeri. Dari gula rafinasi yang dimasukkan untuk operasi di dalam negeri”, katanya.
Selain itu, Ketua Umum Partai Golkar ini juga menjelaskan kebijakan sektor pangan lainnya yang tengah disiapkan pemerintah, terutama soal infrastruktur pertanian.
“Termasuk memperbaiki infrastruktur pertanian terutama terkait dengan pipanisasi, drainase, irigasi dan pengembangan lebih banyak lagi embung untuk memanfaatkan curah hujan yang ada,” katanya.