Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengantisipasi musim kemarau tahun ini melalui beberapa upaya. Melihat Covid-19 sudah menjadi pandemik global, Indonesia harus menyusun strategi ketahanan pangan, agar jangan sampai terjadi kelangkaan sebagai dampak covid.
"Kita harus melakukan upaya antisipasi perubahan iklim terutama kemarau, seperti memanfaatkan infrastruktur air seperti embung, dam parit maupun long storage saat kemarau datang," ujar Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Kondisi iklim ke depan (musim kemarau), seperti yang sudah diprakirakan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tidak terjadi kemarau yang ekstrim (El Nino), sehingga hal ini sedikit melegakan dari faktor pembatas produksi pangan.
"Kondisi kemarau tetap harus diwaspadai, karena bisa terjadi kekeringan dan meningkatnya beberapa OPT, terutama pada Agustus yang diprediksi menjadi puncak musim kemarau tahun ini," kata Mentan.
Baca Juga: Covid-19, Kementan dan Jasindo Percepat Pembayaran Klaim Asuransi Pertanian
BMKG juga menyatakan dalam forum iklim, peringatan FAO terhadap potensi kelangkaan pangan bukanlah karena faktor kekeringan (iklim), tapi lebih ke food supply chain yang terganggu.
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, bangunan air seperti embung dan dam parit akan bermanfaat meskipun debit air kecil, air masih bisa teralirkan ke sawah-sawah petani, sehingga petani bisa menambah pertanaman dalam setahun, dari satu kali menjadi dua kali.
"Insfrastruktur air juga sangat berguna dalam pengelolaan air lahan kering maupun tadah hujan," kata Sarwo.
Berbeda dengan embung, dam parit dibangun dengan membendung sungai kecil atau parit alami. Untuk pengembangan dam parit, sungai yang dibendung memiliki debit minimal 5 liter per detik dan dengan luas lahan usaha tani yang dapat diairi minimal 25 hektare.
Agar dampak dam parit bisa lebih besar, maka pembangunannya bisa secara bertingkat dari hulu ke hilir dalam satu aliran Daerah Aliran Sungai (DAS) mikro.
Baca Juga: Dengan Kebijakan dan Strategi, Kementan Siap Hadapi Musim Kemarau 2020
"Model pengembangan dam parit bertingkat di DAS hulu sangat ideal untuk dikombinasikan dengan pengelolaan air dan sedimen di waduk atau embung besar," jelas Sarwo.