Pilot Batik Air Ditawari Cuti Hingga 2 Bulan Tanpa Dibayar

Iwan Supriyatna Suara.Com
Sabtu, 18 April 2020 | 18:01 WIB
Pilot Batik Air Ditawari Cuti Hingga 2 Bulan Tanpa Dibayar
Pesawat Batik Air di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penerbangan menjadi salah satu sektor yang terdampak virus corona atau Covid-19. Batik Air yang merupakan salah satu maskapai Lion Air Group bahkan memberikan penawaran cuti untuk para pilotnya.

Hal ini diketahui dari pesan berantai yang memberikan penjelasan terkait program cuti tersebut. Berikut petikannya.

Management Batik Air telah mengambil langkah-langkah strategis demi mempertahankan kelangsungan perusahaan kita tercinta ini, salah satunya dengan memberikan penawaran bagi rekan-rekan Pilot yang kami cintai untuk mengikuti program 'Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan' selama periode dan kurun waktu sebagai berikut :

  1. Bulan Mei (1 bulan)
  2. Bulan Juni (1 bulan)
  3. Bulan Mei dan Juni (2 bulan)

Bagi yang berkenan dapat mengajukan permohonan atau pendaftaran untuk program Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan ini, untuk periode bulan Mei (1 Bulan) atau bulan Mei dan Juni (2 Bulan) paling lambat pada hari Rabu, tanggal 22 April 2020 dan untuk periode bulan Juni (1 bulan) paling lambat pada hari Jumat, tgl 24 April 2020 melalui email ke: [email protected]

Baca Juga: Reza Rahadian Mau Jadi Pilot, Tapi Tak Sanggup Gara-gara Biayanya Mahal

Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, semoga kita semua tetap diberikan kesehatan dan kekuatan untuk menjalani masa-masa yang cukup berat ini dengan baik.

Corporate Communications Strategic Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro pun dalam hal ini membenarkan adanya program tersebut.

"Sebagai salah satu upaya mengurangi beban perusahaan, maka kami menawarkan kepada karyawan termasuk pilot untuk cuti di luar tanggungan perusahaan secara sukarela," kata Danang kepada Suara.com, Sabtu (18/4/2020).

Menurut Danang, hal tersebut perlu dilakukan demi kelangsungan industri penerbangan itu sendiri di tengah pandemi Covid-19.

"Pandemi covid-19 (corona virus disease) ini menyebabkan beberapa/ banyak rute domestik dan internasional tidak diterbangi (dioperasikan), sehingga produksi layanan penerbangan menurun signifikan," pungkas Danang.

Baca Juga: Kemenhub Benarkan Ada 1 Pilot Meninggal Dunia Akibat Terpapar Corona

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI