Mayoritas Orang Tidak Percaya Pekerja Dapat Dikontrak Seumur Hidup

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 17 April 2020 | 15:38 WIB
Mayoritas Orang Tidak Percaya Pekerja Dapat Dikontrak Seumur Hidup
Survei Kontrak Kerja oleh IPB dan Cyrus Network.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Departemen Statistika Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Cyrus Network mengadakan survei yang melibatkan pekerja dan para pencari kerja di 10 kota besar di Indonesia.

Survei ini juga membahas berbagai isu yang berkaitan dengan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja salah satunya soal perusahaan akan mempekerjakan secara kontrak karyawan untuk seumur hidup.

"Sebanyak 55,1% responden yang berasal dari unsur pekerja dan pencari kerja, tidak percaya bahwa pekerja bisa dikontrak seumur hidup berdasarkan RUU Cipta Kerja," kata Guru Besar Statistika IPB Prof. Khairil Anwar Notodiputro yang menjadi pembahas dalam rilis survei secara virtual, Jumat (17/4/2020).

Status kontrak dalam RUU Cipta Kerja memang menjadi salah satu isu yang cukup sensitif dan menerima banyak kritik dari masyarakat.

Baca Juga: Baleg DPR Minta Pemerintah Perbaiki Draf RUU Cipta Kerja

Namun, tercatat lebih dari setengah responden yang mengetahui pembahasan mengenai RUU Cipta Kerja tidak percaya bahwa status kontrak dapat dikenakan seumur hidup.

"Saya rasa, rumor ini tersebar karena ada ketidaktahuan terhadap isi dari RUU Cipta Kerja. Responden yang mengetahui, memiliki kecenderungan tidak percaya terhadap rumor yang tersebar," kata Khairil.

Selain status kontrak, isu lain dalam RUU Cipta Kerja seperti pengusaha bisa memberhentikan pekerja kapanpun juga jadi sorotan dalam survei ini. Tercatat 62% responden tidak percaya bahwa RUU Cipta Kerja membuat pengusaha bisa memberhentikan pekerja kapanpun.

Survei yang dilakukan pada 2-7 Maret 2020 ini diadakan di 10 kota besar Indonesia yakni Medan, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Banjarmasin, dan Makassar melibatkan 400 responden. Dari tiap kota, diambil 40 responden yang terbagi rata antara pekerja dan pencari kerja.

Khusus pertanyaan persepsi soal RUU Cipta Kerja, hanya responden yang memiliki pengetahuan soal RUU Cipta Kerja saja yang diajukan pertanyaan. Tercatat, 59% responden atau sekitar 236 responden, mengetahui sebagian isi dari RUU Cipta Kerja.

Baca Juga: RUU Cipta Kerja Jadi Langkah Konkret Pemulihan Ekonomi Imbas Covid-19

Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah non probability sampling purposive sampling dan dikumpulkan melalui wawancara langsung. Distribusi sampel meliputi pekerja di perusahaan besar, menengah, dan UMKM. Sementara untuk pencari kerja adalah mereka yang belum pernah bekerja, ataupun pernah bekerja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI