Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan Jabodetabek cukup membuat laju roda perekonomian nasional menjadi seret.
Pasalnya kata dia kawasan ini merupakan kawasan dengan kontribusi ekonomi nasional yang paling tinggi.
"Jabodetabek kan kontributor terbesar dalam perekonomian nasional, bisa direkap dari sisi investasi, konsumsi, dan ekspor impor," kata Sri Mulyani dalam konfrensi pers melalui video teleconference di Jakarta, Jumat (17/4/2020).
Meski begitu dirinya menambahkan bahwa saat ini pemerintah belum menghitung secara pasti dampak pemberlakukan PSBB ini terhadap perekonomian nasional.
Baca Juga: Geger Ular Sanca 2 Meter Muncul saat PSBB Corona di Depok, Kenapa?
"Kita akan pantau, namun diakui PSBB masyarakat tidak melakukan sosial dan ekonomi bahkan interaksi fisik secara langsung pastinya mengurangi sisi konsumsi dan investasi akan slowing down karena PSBB, jadi dampaknya akan kita ukur setelah kita lihat statistiknya," ucapnya.
Sebelumnya lima wilayah di seputar DKI Jakarta resmi memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Kelima wilayah itu yakni Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi. Ada sejumlah aturan yang perlu ditaati warga selama pelaksanaan PSBB itu.
DKI Jakarta sendiri sudah melakukan PSSB sejak Jumat pekan lalu atau tanggal 10 April kemarin.
Pemberlakukan PSBB ini dimaksudkan untuk menekan jumlah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Baca Juga: Tito Keliling Masjid di Depok, Pastikan Salat Jumat Tak Digelar Selama PSBB