“Tanggung jawab menyediakan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian dan semua pelaku pembangunan pertanian,” tegasnya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy menambahkan, bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada petani harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Petani yang menggunakan alsintan, usaha taninya lebih efektif dan efisien.
"Kalau dulu, petani membajak sawah dengan alat tradisional butuh waktu 5-6 hari per hektare. Dengan memanfaatkan traktor, petani hanya butuh waktu 3 jam per hektare, sehingga penggunaan alsintan 40 persen lebih efisien," tuturnya.
Alsintan tersebut, kalau dikelola dengan baik bukan hanya mendorong indeks pertanaman (IP) petani dari yang semula 2 kali per tahun menjadi 3 kali per tahun, tapi juga meningkatkan produktivitas tanaman.
Baca Juga: Kementan : KUR Pertanian Diharapkan Bisa Tangkal Dampak Covid-19
Dalam 5 tahun terakhir, Kementan juga gencar memberikan bantuan alsintan melalui Brigade Alsintan dengan sistem pinjam kepada kelompok tani.
"Kami berharap, bantuan tersebut dapat dimanfaatkan untuk peningkatan produksi tanaman padi dan palawija dalam rangka meningkatkan produksi pangan," pungkas Sarwo.