"Proses panen harus terus berjalan. Dengan alsintan, maka tidak membutuhkan banyak orang berkerumun saat melaksanakan panen. Alsintan, seperti traktor roda 2 dan roda 4 juga bisa dimaksimalkan untuk pengelolaan tanah menjelang musim tanam," katanya.
Sarwo menambahkan, petani juga bisa melakukan sewa pinjam alsintan yang dikelola Brigadir Alsintan, Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA), dan Kelompok Usaha Bersama (KUB) di daerah masing-masing.
"Dengan menggunakan alsintan, petani akan lebih hemat dan lebih cepat dalam proses panen begitu juga saat proses menanam, akan jauh lebih cepat," kata Sarwo.
Panen dilakukan jajaran Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten OKI bersama petani di Desa Lubuk Seberuk, Kecamatan Lempuing Jaya. Panen raya yang dilakukan para pahlawan pangan OKI ini dilakukan untuk mencukupi kebutuhan pangan pokok beras selama masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Covid-19, Kementan dan Jasindo Percepat Pembayaran Klaim Asuransi Pertanian
Kepala Dinas KPTH Kabupaten OKI, Syahrul mengatakan, Desa Lubuk Seberuk memikili hamparan sawah siap panen seluas 1.350 hektare. Secara keseluruhan, OKI juga telah mencanangkan target rencana luas tanam seluas 181.664 hektare, dan sudah terealisasi separuhnya.
“Luas hamparan yang siap dipanen untuk di Desa Lubuk Seberuk sendiri ada 1.350 hektare, dari total rencana lahan di OKI yang akan dipanen seluas 172.524 hektare sudah terealisasi 43.272 hektar,” bebernya.
Syahrul melanjutkan, rencana produksi gabah kering 874.869 ton per tahun dan realisasinya 219.432 ton. Sementara target produksi beras 557.729 ton dengan realisasi 139.888 ton beras.
“Kebutuhan Kabupaten OKI dalam satu tahun 96.725 ton beras, artinya surplus kita dalam 1 tahun adalah 461.4 ton beras. Sementara hingga April, kebutuhan kita adalah 32.242 ton, dan surplus beras hingga April 2020 ini 107.646 ton. Ini membuktikan surplus kita melebihi daripada kebutuhan,” terangnya.
Baca Juga: Dengan Kebijakan dan Strategi, Kementan Siap Hadapi Musim Kemarau 2020