Suara.com - Putra terbaik Medan, Sumatera Utara, Riski Titian Ginting sukses meraih gelar doktor (PhD) dari National University of Malaysia (UKM/Universitas Kebangsaan Malaysia) di usia 24 tahun.
Titian berhasil meraih gelar doktor dalam 3 tahun (2011-2014) tanpa perlu menyelesaikan S2. Dia kemudian melanjutkan studi post-doctoral di Chonbuk National University, Korea Selatan, sebagai tahapan menuju profesor.
Pendidikan S1 Titian di bidang Fisika. Kemudian S2 melompat dari S1 ke S3. Itu karena kemampuan Titian menyelesaikan mini-thesis dan publikasi 1 jurnal Scopus selama setahun di program S2.
"Mini thesis itu kemudian disetujui panel profesor untuk masuk program S3 dengan beasiswa dari Zamalah Scheme National University of Malaysia (UKM),” jelas Titian.
Baca Juga: Pulang dari Malaysia, TKI Ini Nekat Sembunyikan Sabu di Dalam Sendal
Titian sempat bekerja sebagai Assistant Research Professor di Chonbuk National University, Korea Selatan. Pria kelahiran Medan, 18 November 1990 ini pun akhirnya memilih untuk pulang kampung ke Medan pada 2018.
Ia berkeinginan membangun lembaga penelitian di kota kelahirannya, Medan. Tujuannya untuk membantu para mahasiswa S1, Pasca Sarjana, peneliti dan dosen untuk melakukan riset tentang material nano.
Kini Riski Titian yang sudah membukukan 27 publikasi ilmiah terindeks Scopus itu aktif sebagai dosen sekaligus peneliti di Indonesia. Ia mengajar di Unpri Medan.
Alumnus SMA Methodist 1 Medan ini menyampaikan, lembaga risetnya bisa membantu dari riset awal hingga dipublikasinya penelitian tersebut ke jurnal internasional bereputasi yang dimaksimalkan masuk jurnal Q1.
Alat-alat yang ada di lembaga riset semuanya diimpor dari luar negeri. Termasuk fasilitas lab lainnya yang sudah berstandar internasional.
Baca Juga: Pulang dari Malaysia, 47 TKI Ditangkap Bakamla di Perairan Nongsa
"Jika ingin menyaingi riset luar negeri, maka alat-alat penelitian juga harus mendukung yang bagus dan berstandar internasional," katanya.