Suara.com - Walaupun dalam kondisi physical distancing untuk meminimalisir penyebaran Virus Corona (Covid-19), para pekerja kreatif film diharapkan tetap bisa mendapatkan informasi, inspirasi, dan mendapatkan kesempatan sesi tanya jawab dengan para nara sumber ahli di bidangnya. Untuk tujuan tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan terus memberikan pendampingan bagi mereka, agar dapat meningkatkan kemampuan dan kapasitas diri di tengah pandemi.
"Salah satu yang kami lakukan adalah membuat program #CreativeFromHome, dimana para pekerja kreatif film bisa mendapatkan informasi, inspirasi, dan mendapatkan kesempatan sesi tanya jawab dengan para narasumber ahli di bidangnya," kata Direktur Industri Kreatif Film, Televisi, dan Animasi Kemenparekraf, Syaifullah, saat diskusi virtual bertajuk “1 Hari dari Orang Film”, Jakarta, Rabu (15/4/2020).
Ia menjelaskan, di tengah masa sulit seperti ini, Kemenparekraf terus mendorong pekerja kreatif, salah satunya pekerja kreatif film, agar mampu meningkatkan kreativitas dan kapasitas diri. Salah satunya dengan menyiapkan berbagai program yang dapat diikuti para pekerja kreatif film secara daring.
Program tersebut, lanjut Syaifullah, memberikan kiat-kiat kreatif dan tetap produktif di tengah kondisi seperti ini. Pihaknya juga ingin membawa semangat bahwa sebagai insan kreatif akan selalu ada celah untuk tidak terseret pada arus yang masif.
Baca Juga: Komitmen Hadapi Covid-19, Kemenparekraf Tambah Akomodasi bagi Tenaga Medis
“Kita tahu, saat ini adalah masa yang sulit, namun situasi ini tidak seharusnya membuat kita kehilangan harapan masa depan, terutama di industri film nasional. Saat ini bisa menjadi refleksi diri guntuk peningkatan kapasitas, mencari inovasi baru supaya kita bisa adaptasi dengan situasi baru pasca-pandemi,” katanya.
Terhadap pekerja harian yang mengandalkan pendapatan ketika syuting berjalan, Kemenparekraf sedang berkoordinasi dengan asosiasi terkait dan pihak-pihak terkait untuk mendata pekerja kreatif yang terdampak. Kemenparekraf juga akan terus bersinergi dengan asosiasi dan pelaku film untuk sama-sama mencari jalan terbaik di tengah wabah Covid-19.
Kemenparekraf mendata, sebanyak 189.586 tenaga kerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dari 34 provinsi terdampak pandemi Covid-19. Mereka menerima bantuan melalui Program Kartu Pra Kerja, dimana pekerja film merupakan salah satu yang terdata dan diusulkan menerima kartu tersebut.
"Bagaimana kita bisa membantu pekerja (harian) film yang terdampak, itu sedang kita pikirkan juga," kata Syaifullah.
Dalam diskusi virtual tersebut hadir pula sebagai nara sumber, Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Kemendikbud, Ahmad Mahendra, dan Dewi Umaya perwakilan dari Badan Perfilman Indonesia (BPI).
Baca Juga: Tekan Dampak Covid-19, Kemenparekraf Kawal Insentif Pelaku Ekonomi Kreatif
Dewi mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengumpulkan data dan melakukan penggalangan dana untuk dapat membantu para kru film yang terdampak Covid-19, lantaran tidak adanya aktivitas syuting saat ini.
“Kami sedang menggalang dana untuk membantu kru-kru yang produksi filmnya terhenti. Memang banyak film yang sedang persiapan, tapi bisa disetop. Mungkin kerugiannya belum sebesar ketika kita mulai syuting. Ada 10 produksi film yang terhenti, tapi kami memang masih dalam tahap pendataan dan masih berjalan,” katanya.