Suara.com - Menjelang ramadan, harga daging ayam ras dan telur ayam ras di pasar tradisional di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, naik.
Berdasarkan pantauan di Pasar Kliwon di Temanggung, harga daging ayam dari Rp 23.000 per kilogram menjadi Rp 28.000 per kilogram dan harga telur dari Rp 20.000 per kilogram menjadi Rp 21.000 per kilogram.
Pedagang daging ayam di Pasar Kliwon, Rofik mengatakan, meskipun permintaan sepi dalam lima hari terakhir harga daging ayam naik Rp 5.000 per kilogram.
"Sejak muncul wabah virus corona harga daging ayam sempat turun sampai Rp 23.000 per kilogram karena permintaan sepi. Meskipun permintaan sepi, kini harganya kembali merangkak naik," katanya, Selasa (14/4/2020).
Baca Juga: Viral Foto Minyak Sembako Isinya Sedikit, Netizen: Banyakan Minyak di Wajah
Ia mengaku tidak tahu penyebab kenaikan harga daging ayam tersebut, karena kenaikan harga dari distributor.
Menurut dia sejak terjadi wabah COVID-19 kondisi pasar sepi, sebelumnya dalam sehari bisa menghabiskan daging ayam sekitar 50 kilogram, sekarang berkisar 10 hingga 20 kilogram.
"Kami membawa dagangan hanya sedikit, sekitar 10-20 kilogram sehari, yang penting bisa laku. Biasanya menjelang Ramadan seperti sekarang ini banyak masyarakat menggelar tradisi nyadran dan permintaan daging ayam tinggi, namun sekarang benar-benar sepi dampak dari corona ini," katanya.
Ia mengatakan para pelanggan kebanyakan pemilik warung makan yang biasanya berbelanja setiap hari, kini datang setiap dua atau tiga hari sekali dan pembeliannya juga turun karena warung mereka juga sepi pembeli.
Pedagang sembako Komariyah mengatakan, harga telur dalam tiga hari ini naik dari Rp 20.000 menjadi Rp 21.000 per kilogram.
Baca Juga: Bagi-bagi Sembako Tengah Malam, Arie Untung Nyaris Diteriaki Maling
"Sebelumnya harga telur memang sempat tingga mencapai Rp 26.000 per kilogram, namun dengan wabah Corona harga turun dan kini kembali merangkak," katanya.