Suara.com - Mitra pengemudi ojek online (Ojol) menyambut positif Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona.
"Kami siap mengikuti SOP (Standard Operasional dan Prosedur) untuk mencegah penyebaran virus Corona. Yang penting kami masih bisa bekerja cari nafkah," kata Billy salah satu mitra driver ojol, Selasa (14/4/2020).
Ketua Umum Admin Jabodetabek Elite Squad, salah satu perkumpulan driver ojol, menuturkan bahwa dari sisi kelengkapan standar kesehatan sudah siap.
Sehingga Permenhub tersebut dirasa tak akan mengganggu aktivitas Ojol dalam melakukan pekerjaannya.
Baca Juga: Ahok Kasih Diskon BBM Non-Subsidi untuk Ojol, Begini Cara Mendapatkannya
"Pihak Gojek sebagai salah satu aplikator kemarin banyak memberi bantuan seperti masker, hand sanitizer. Motor kami juga disemprot disinfektan jadi kami bisa lebih tenang di jalan," tuturnya.
Dirinya pun mengaku bersyukur mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui Kemenhub yang mengeluarkan regulasi terbaru itu.
"Kalau nggak boleh bawa penumpang buat kami memang berat ya walaupun sebenarnya dalam kondisi seperti ini penumpangnya pun sudah merosot jumlahnya," ucap Billy.
"Kalau pemerintah ngebolehin (membolehkan, Red.) sih lebih bagus untuk angkut penumpang. Kita sebagai ojol juga bisa mengikuti aturan dari pemerintah kok," ucap Rian mitra ojol lainnya.
Memang, kata Rian, diizinkan pun order penumpang tetap tidak seramai hari biasa. Order makanan lewat layanan pesan-antar makanan pun, menurutnya, bisa jadi berkurang.
Baca Juga: Anies Akan Sanksi Ojol yang Ngotot Bawa Penumpang selama PSBB
"Karena orang sekarang pada ikat pinggang semua untuk penghasilannya," ucapnya.
Tapi dengan terbitnya izin beroperasi berupa Permenhub itu, kata Rian, setidaknya bisa tetap berusaha.
Sejak sebelum pemberlakuan PSBB, Rian menuturkan, mitra ojol sudah mengikuti anjuran dari pemerintah. Pakai masker, sarung tangan, bahkan tidak sedikit yang membawa hand sanitizer sendiri untuk customer yang order.
"Intinya kita tidak melawan anjuran pemerintah. Cuma dengarkan juga aspirasi dari ojol,yang masih kekurangan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Sembako sudah oke untuk dibagikan ke masyarakat, kartu prakerja masih banyak kurangnya untuk di akses. Bantuan tunai pun belum ada dari pemerintah," curhatnya.