Suara.com - Nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal pekan ini dibuka menguat, mata uang garuda sudah tembus di level Rp 15.000-an.
Mengutip mengutip kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 15.840. Rupiah menguat cukup tinggi sebesar 401 dibandingkan hari sebelumnya yang diposisi Rp 16.241.
Sedangkan data dari RTI nilai tukar rupiah ikut menguat sebesar 10 poin atau melemah 0,06 persen menuju posisi Rp 15.810.
Sementara mengutip data Financial Times, nilai tukar mata uang garuda bergerak menguat di Rp 15.700 per dolar AS terhadap dolar AS.
Baca Juga: Sekjen Fatwa MUI: Jadikan Puasa Ramadan Benteng dari Paparan Covid-19
Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menyentuh level Rp15.806 per dolar AS dengan apresiasi 73 poin atau 0,46 persen dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan rupiah pada Senin (13/4/2020) ini bisa bergerak melemah terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, berita kenaikan tajam orang yang terjangkit Covid-19 di akhir pekan bisa memberikan sentimen negatif ke pasar keuangan hari ini termasuk ke rupiah.
Kenaikan penyebaran wabah ini menunjukkan puncak wabah belum terlewati dan bisa membuat semua usaha pemulihan ekonomi dengan stimulus menjadi sia-sia.
"Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 15.800 - Rp 16.000," kata Aris dalam riset hariannya, Senin (13/4/2020).
Baca Juga: Lapas Manado Rusuh dan Terbakar, Pelakunya Napi Narkoba