Petani Nabire Panen di Areal Cetak Sawah Baru di Tengah Pandemi Covid-19

Sabtu, 11 April 2020 | 12:24 WIB
Petani Nabire Panen di Areal Cetak Sawah Baru di Tengah Pandemi Covid-19
Petani Nabire panen di areal cetak sawah baru di tengah pandemi Covid-19. (Dok : Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah kelompok tani di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua melakukan panen padi, di tengah kondisi mewabahnya pandemi Covid-19. Panen dilakukan di wilayah adat Meepago, yang merupakan penghasil beras kedua setelah Kabupan Merauke.

Kelompok tani Ngudi Rejeki dan Kelompok Tani Bahagia di Kampung Bumi Raya, Distrik Nabire Barat adalah kelompok pelaksana kegiatan Cetak Sawah Tahun Anggaran 2012, yang merupakan bantuan dari Satker Direktorat Pengelolaan Lahan dan Air, saat ini Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan)

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nabire, Syarifudin menjelaskan, panen dilaksanakan pada 9 April 2020, pada hamparan seluas kurang lebih 600 hektare.

"Yang ditanam Varietas Ciherang dan Varietas Cigeuilis; dengan provitas rata-rata 3,5 ton/hektar (dalam bentuk beras)," ujar Syarifudin.

Baca Juga: Kementan Gandeng Gojek untuk Bantu Masyarakat Belanja Pangan

Kebutuhan pengairan pada areal tersebut didukung dengan tersedianya Bendungan Kalibumi (kapasitas = dapat melayani kebutuhan air untuk 6.400 hektare) dan dukungan ketersediaan alat mesin pertanian (alsintan), sehingga petani dapat melakukan pertanaman tiga kali dalam setahun atau indeks pertanaman 300.

"Pemanfaan alsin bantuan yang telah diterima, baik untuk pengelolaan lahan dan panen dirasakan sangat membantu meringankan beban petani apabila akan dilakukan secara manual," ungkapnya.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) memerintahkan jajaran Kementan agar memantau produksi sektor pertanian selama masa pandemi Covid-19.

"Saat ini mulai masa panen raya Maret-April, petani harus dipastikan memperoleh juga harga jual yang layak, sehingga terjaga kesejahteraannya," ujar Mentan.

Menurutnya, bicara soal lapangan adalah bagaimana mempersiapkan bibit dan benih yang baik, budidaya yang tepat, manajemen air yang efektif dan efisien, karena dengan itu semua produktivitas akan meningkat.

Baca Juga: Tingkatkan Produksi Pangan, Kementan Targetkan 1000 Unit Irigasi

“Ini adalah bagian dari konsolidasi, tekad dan kemauan kita agar besok kita siap kerja lebih baik dan terarah,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI