Suara.com - Harga minyak dunia kembali merosot pada Kamis (9/4/2020) setelah kenaikan 10 persen di awal sesi, karena investor meragukan kesepakatan pemotongan pasokan antara anggota OPEC dan sekutunya.
Mengutip Reuters Jumat (10/4/2020) harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, anjlok 1,36 dolar AS atau 4,1 persen, menjadi 31,48 dolar AS per barel.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), menyusut 2,33 dolar AS atau 9,3 persen menjadi 22,76 per barel dolar AS.
Produsen minyak yang dipimpin Arab Saudi dan Rusia berupaya menuntaskan kesepakatan untuk mengatasi kelebihan pasokan di tengah penurunan permintaan bahan bakar sebesar 30 persen di seluruh dunia.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Makin Murah Akibat Covid-19
Pandemi itu menghancurkan permintaan global, dan bahkan pemotongan 10 juta barel per hari atau lebih akan membuat jutaan barel tertahan, menekan harga lebih lanjut.
"Kejatuhan harga minyak adalah hasil dari kenyataan bahwa kendati OPEC melakukan pemangkasan sesuai prediksi, ada terlalu banyak minyak mentah untuk dijual, dengan terlalu sedikit pipa untuk memindahkannya dan terlalu sedikit pembeli untuk mengambilnya," kata Scott Shelton, spesialis energi di United ICAP.
Organisasi negara eksportir minyak dan sekutunya termasuk Rusia, kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, mempertimbangkan pembatasan 15 juta hingga 20 juta barel per hari (bph), atau 15 persen hingga 20% dari pasokan global.
Namun, Menteri Perminyakan Iran mengatakan, pengurangan produksi 10 juta bph hanya untuk Mei dan Juni 2020. Dari Juli hingga akhir 2020 pemotongan itu akan turun menjadi 8 juta bph, dan kemudian tahun depan menjadi 6 juta bph.
"Banyak harapan yang sudah diperhitungkan ke pasar selama beberapa hari terakhir," kata John Kilduff, mitra di hedge fund Again Capital LLC.
Baca Juga: Permintaan Turun, Harga Minyak Dunia Bergerak Melemah