Lebih lanjut dia menyampaikan, pihaknya akan mendorong peningkatan IP minimal dua kali dalam setahun, yaitu dengan mengoptimalkan semua sumber-sumber air yang ada dan memastikan ketersediaan sarana produksi (benih, pupuk) tepat waktu dan kehadiran penyuluh pendamping.
April ini, kawasan tersebut memasuki masa panen padi sawah dan padi ladang di beberapa lokasi yang tersebar di wilayah Kabupaten Muna.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) memerintahkan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memantau produksi sektor pertanian selama masa pandemi Covid-19.
"Saat ini mulai masa panen raya Maret - April, petani harus dipastikan memperoleh juga harga jual yang layak, sehingga terjaga kesejahteraannya," ujarnya.
Baca Juga: Masuk Musim Tanam, Kementan Ingatkan Petani Ikut Asuransi Usaha Tani Padi
Menurut Mentan, yang penting adalah mempersiapkan bibit dan benih yang baik, budi daya yang tepat, manajemen air yang efektif dan efisien, karena dengan itu, semua produktivitas akan meningkat.
“Ini adalah bagian dari konsolidasi, tekad dan kemauan kita, agar besok kita siap kerja lebih baik dan terarah,” katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy berharap, setelah panen. lahan segera ditanami kembali. Produksi juga diharapkan semakin meningkat, sehingga Muna menjadi lumbung padi.
“Mohon lahan dipelihara dengan baik. Bila sudah bisa ditanam dua kali setahun, terus diupayakan menjadi tiga kali setahun. Satunya lagi untuk menanam jagung,” kata Sarwo.
Ia juga meminta petani untuk memanfaatkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) semaksimal mungin, baik itu pompa, rice transplater, traktor roda 4 dan sebagainya.
Baca Juga: Kementan Gencar Sosialisasi Penyerapan Kredit Usaha Rakyat
“Tolong bantuan alsintan dimanfaatkan betul. Jangan sampai tidak dimanfaatkan, bahkan ada yang dijual. Kita sedang inventarisir penggunaannya. Bila diketahui tidak dipakai, maka akan ditarik kembali,” sebutnya.