Menangkap Peluang Saham Farmasi di Tengah Covid-19

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 06 April 2020 | 12:59 WIB
Menangkap Peluang Saham Farmasi di Tengah Covid-19
Ilustrasi obat-obatan [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Guna memerangi wabah Covid-19 di Indonesia, KAEF akan terus mendistribusikan masker sebanyak 4,7 juta potong ke berbagai rumah sakit dan layanan kesehatan lainnya.

KAEF sebagai salah satu anak usaha dari holding BUMN farmasi saat ini juga telah menyelesaikan pembuatan obat chloroquin yaitu obat malaria untuk penanganan wabah corona.

Mentri BUMN Erick Tohir menyatakan bahwa KAEF mampu memproduksi 3 juta chloroquine. Kementerian BUMN juga akan meminta bantuan dari Jepang untuk pengadaan penawar untuk melawan virus Covid-19.

Saham KAEF melesat 10,73% di level Rp 1.290/saham pada Selasa (31/3). Sepekan saham KAEF meroket 55,09% dan sebulan terakhir terbang 95%.

Baca Juga: Jual Masker Harga Tinggi, Apotek Kimia Farma Diadukan ke Ombudsman

Tim EMtrade mereferensikan saham KAEF sebagai saham swing trading. Bagi Anda yang sudah punya, bisa hold saham ini. Jika Anda belum punya saham ini maka Anda dapat membelinya dengan rentang harga Rp 1160 - Rp 1.300/saham dengan porsi beli maksimal 5% dari portofolio swing trading.

Pembatasan risiko, Anda bisa jual jika turun dari harga Rp 1.110/saham.

Perlu di ingat jika profil risiko Anda agresif, maka boleh ambil harga kanan saat ini. Jika profil Anda konservatif, antri di best price atau di tengah harga.

Namun jika Anda tidak siap cut loss jangan beli saham saat ini.

Baca Juga: Erick Thohir Minta Kimia Farma Tak Digosipkan Miring soal Harga Masker

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI