Mengukur Kekuatan Kebijakan Fiskal Tiap Negara Melawan Corona

Jum'at, 03 April 2020 | 13:55 WIB
Mengukur Kekuatan Kebijakan Fiskal Tiap Negara Melawan Corona
WHO resmi memberikan nama covid-19 untuk virus Corona baru dari Wuhan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Negara-negara di dunia saat ini berbondong-bondong menyiapkan tambahan anggaran ekstra untuk melawan pandemi virus corona atau Covid-19 yang menyebabkan krisis di seluruh sektor.

Tak terkecuali dengan Indonesia yang menambah anggaran belanja dan pembiayaan APBN 2020 untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 405,1 triliun.

Anggaran jumbo tersebut diharapkan bisa melawan dan menghentikan penyebaran virus yang berasal dari Kota Wuhan, China tersebut.

Mengutip data Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Jumat (3/4/2020), Amerika Serikat (AS) menjadi negara yang paling kuat anggaranya untuk melawan Covid-19.

Baca Juga: Ganjar: Tegal Terlanjur Lockdown Tapi Tak Anggaran Belum Siap

Presiden AS Donald Trump memberikan paket stimulus ekstra darurat berupa paket ekonomi yang kemungkinan berbentuk gelontoran dana tunai.

Total paket yang dipersiapkan menembus 2 triliun dolar AS itu sudah setara 10 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Negeri Paman Sam tersebut.

Tak hanya itu, paket stimulus tersebut belum termasuk penangguhan pajak sebesar 300 miliar dolar AS.

Pemerintah Australia juga menyiapkan anggaran jumbo untuk lawan Covid-19 dengan mempersiapkan 2 paket stimulus ekonomi sebesar 189 miliar dolar Australia atau setara 9,7 persen dari PDB negeri Kangguru tersebut.

Tak sampai disitu pemerintah Australia juga akan melakukan penambahan dana sebesar 2,4 miliar dolar Australia untuk memperkuat sistem kesehatan mereka.

Baca Juga: Pemprov DKI Pastikan Ratusan Jemaah yang Diisolasi di Masjid Jakbar Sehat

Inggris menyiapkan dana tambahan sebesar 5 miliar poundsterling untuk memperkuat sistem kesehatan mereka, nilai tersebut setara dengan 0,23 persen PDB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI