Suara.com - Bursa Saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street kembali dijalur penguatan pada pergerakan Kamis (2/4/2020) kemarin. Hal ini setelah ada kesepakatan terkait perang produksi minyak.
Seperti dilansir Reuters, tiga indeks utama Wall Street, Dow Jones Industrial Average .JJI naik 469,93 poin, atau 2,24 persen, menjadi 21.413,44.
Kemudian, S&P 500 .SPX naik 56,4 poin, atau 2,28 persen, menjadi 2.526,9 dan Nasdaq Composite .IXIC menambahkan 126,73 poin, atau 1,72 persen menjadi 7.487,31.
Untuk diketahui, adanya gencatan senjata dalam perang harga antara Arab Saudi dan Rusia dan pengurangan produksi minyak mendorong kenaikan Wall Street. Hal ini meredam kekhawatiran investor akan Virus Corona atau Covid-19.
Baca Juga: Kasus Corona di Amerika Serikat Tembus 200 Ribu Lebih
Selan itu, Arab Saudi telah menyerukan pertemuan darurat para produsen minyak, sementara Presiden AS Donald Trump berharap kerajaan dan Rusia akan memangkas produksi sebanyak 10 juta hingga 15 juta barel per hari.
Permintaaan itu membantu minyak mentah AS CLc1 berjangka naik 24,7 persen, dan Brent naik 21,5 persen, persentase kenaikan harian terbesar mereka dalam rekor.
Tapi, Analis memperkirakan penurunan lebih lanjut akan terjadi pada bursa saham AS. Karena, virus masih mengancam perekonomian Negeri Paman Sam itu.
"Secara keseluruhan ini adalah sedikit kemenangan di dalam dan dari fakta bahwa itu adalah angka yang buruk dan pasar memang mengabaikannya. Ini juga pasar yang mempersiapkan angka buruk lebih banyak," kata JJ Kinahan, kepala strategi pasar di TD Ameritrade di Chicago.
Baca Juga: Pindah ke Amerika, Ini Alasan Meghan Markle Mengincar Malibu