Curhat Terdampak Corona, Pengusaha Pelayaran Minta Stimulus ke Pemerintah

Kamis, 02 April 2020 | 17:26 WIB
Curhat Terdampak Corona, Pengusaha Pelayaran Minta Stimulus ke Pemerintah
Ketua Umum Asosiasi Pemilik Kapal Nasional Indonesia (INSA) Carmelita Hartoto (baju hitam). (Suara.com/Ummi Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Industri pelayaran nasional ikut terdampak akibat pandemi Covid-19. Pasalnya, kegiatan pelayaran tak beroperasi maksimal gara-gara virus yang berasal dari China ini.

Ketua Umum DPP Indonesian National Shippowners’ Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan, setidaknya ada empat aspek yang terdampak di bisnis sektor pelayaran akibat mewabahnya virus corona Covid-19.

Pertama, penurunan volume kargo, baik pada ekspor impor yang terdampak seperti ke Tiongkok yang menurun hingga 14-18 persen dan merembet ke negara tujuan lain, seperti Singapura dan Korea Selatan.

Begitu juga pada kargo domestik terutama pada kargo penunjang ekspor impor dan distribusi nasional yang turun 5-10 persen.

Baca Juga: Pengusaha Pelayaran Minta Program Tol Laut Libatkan Semua Pihak

Kedua, proses clearance di pelabuhan yang lebih lama karena adanya penyemprotan disinfektan kapal, pemeriksaan kesehatan kru kapal dan pemeriksaan riwayat perjalanan kapal.

"Tentunya, kondisi ini berdampak pada penambahan biaya operasional kapal," kata Carmelita dalam keterangannya, Kamis (2/4/2020).

Ketiga, kebijakan physical distancing dan work from home juga berdampak pada kinerja instansi di darat karena banyak yang membatasi jam kerja termasuk tenaga operasional di lingkungan Ditjen Hubla pada subdit-subdit terkait kepengurusan sertifikat kapal dan kesyahbandaran.

Keempat, pelayaran nasional juga mengalami kendala docking kapal. Hal ini disebabkan sejumlah galangan mengurangi jumlah pekerja di lapangan untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19.

Akibatnya, pekerjaan perawatan kapal-kapal yang sedang docking terkendala entah sampai kapan, dan kapal lainnya harus antre lama untuk docking dalam dua bulan terakhir. Selain itu, spare part kapal yang impor dari Tiongkok terkendala sehingga lebih lama dan lebih mahal.

Baca Juga: Ombak Tinggi di Perairan Sulawesi, Pelayaran Kolaka-Bajoe Ditutup Sementara

Menurut Carmelita kondisi yang sangat memukul sektor pelayaran nasional saat ini juga akan berdampak pada menurunnya kinerja industri terkait lainnya, seperti kinerja logistik, asuransi, galangan, industri spare part kapal hingga ke instansi pendidikan SDM pelaut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI