Virus Corona Makin Mengganas, Wall Street Tumbang Lebih dari 4 Persen

Kamis, 02 April 2020 | 08:13 WIB
Virus Corona Makin Mengganas, Wall Street Tumbang Lebih dari 4 Persen
Bursa Saham Wall Street New York AS
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bursa Saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street kembali anjlok lebih dari 4 persen pada pergerakan Rabu (1/4/2020). Hal ini setelah ada peringatan dari Presiden AS Donald Trump terkait kematian pasien virus corona yang membuat investor kabur membawa kembali dananya.

Seperti dilansir Reuters, tiga indeks utama Wall Street yaitu, Dow Jones Industrial Average .JJI turun 973,65 poin, atau 4,44 persen, menjadi 20.943,51.

Kemudian, S&P 500 .SPX kehilangan 114,09 poin, atau 4,41 persen, menjadi 2.470,5 dan Nasdaq Composite .IXIC turun 339,52 poin, atau 4,41 persen menjadi 7.360,58.

Untuk diketahui, Trump memperingatkan warga Amerika Selasa tentang kabar menyakitkan dalam dua minggu ke depan dan pejabat kesehatan menyoroti prediksi penelitian akan ada pertumbuhan tinggi dalam kematian terkait virus.

Baca Juga: Dukung Tagar DiRumahAja, Wall Street English Terapkan Belajar Online

Data-data ekonomi tidak bisa mengangkat pergerakan Wall Street. Sementara aktivitas manufaktur AS mengalami kontraksi kurang dari yang diharapkan pada bulan Maret, pesanan baru yang diterima pabrik turun ke level terendah dalam 11 tahun.

Tetapi manajer uang kebanyakan berfokus pada komentar Trump dan komentar Gubernur New York Andrew Cuomo, negara bagian yang terkena virus itu.

"Dengan komentar dari Presiden Trump dan Cuomo yang menyarankan ini akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik, para investor menyadari bahwa virus akan bersama kita lebih lama dari yang mereka perkirakan," kata,Chief Investment Officer, Independent Penasihat Aliansi, Charlotte, NC, Chris Zaccarelli

"Karena itu pasar beruang akan bertahan lebih lama. Semakin lama orang tinggal di rumah, semakin lama ekonomi diperlukan untuk memulai kembali dan semakin lama pendapatan perusahaan akan kembali."

Baca Juga: Virus Corona di AS Makin Parah, Wall Street Kembali Anjlok

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI