3 Skenario Ekonomi Indonesia Saat Wabah Corona Versi Sri Mulyani

Rabu, 01 April 2020 | 11:58 WIB
3 Skenario Ekonomi Indonesia Saat Wabah Corona Versi Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani. [Antara/Nova Wahyudi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa perekonomian Indonesia akan menghadapi gejolak yang cukup besar akibat mewabahnya virus corona baru atau Covid-19.

Dia menyebut ada tiga skenario pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertama, asumsi dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 ekonomi diproyeksi tumbuh 5,3 persen dengan asumsi harga minyak dunia 62 dolar AS per barel, nilai tukar Rp 14.400 per dolar AS, dan inflasi 3,1 persen.

Kedua skenario ekonomi berat dengan proyeksi pertumbuhan 2,3 persen, harga minyak dunia 38 dolar AS per barel, nilai tukar rupiah Rp 17.500 per dolar AS, dan inflasi 3,9 persen.

Ketiga, skenario ekonomi sangat berat dengan proyeksi pertumbuhan minus 0,4 persen, harga minyak dunia 31 dolar AS per barel, inflasi 5,1 persen, dan nilai tukar mencapai Rp 20.000 per dolar AS.

Baca Juga: APBN Bakal Tekor karena Corona, Sri Mulyani Siapkan Jurus Relaksasi

Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan turun ke 2,3 persen, dan bahkan yang paling buruk bisa negatif 0,4 persen.

"Kondisi ini menimbulkan penurunan kegiatan ekonomi dan menekan lembaga keuangan," ujar Sri Mulyani dalam video conference, Rabu (1/4/2020).

Untuk mengatasi kemungkinan buruk akibat dampak virus corona itu, pemerintah menggelontorkan dana stimulus fiskal untuk berbagai sektor, total setidaknya Rp 405,1 triliun.

Sri Mulyani mengaku was-was dengan situasi saat ini. Ia bilang, stimulus fiskal yang dikeluarkan pemerintah agar ekonomi Indonesia tak makin parah jatuh dalam jurang resesi.

"Untuk mencegah dampak dari perluasan Covid itu sendiri dan pemburukan di bidang sosial ekonomi dan keuangan maka dilakukanlah langkah penerbitan Perpu nomor 1 tahun 2020 ini berisi langkah-langkah yang sifatnya extraordinary yaitu melakukan tambahan belanja yang cukup besar yang belum tersedia di dalam APBN 2020," kata Sri Mulyani.

Baca Juga: Sri Mulyani Rilis 4 Insentif Pajak Bagi WP yang Terdampak Covid-19

Anggaran jumbo Rp 405,1 triliun yang telah disiapkan tersebut dialokasikan khusus untuk berbagai sektor dengan rincian yakni sebesar Rp 75 triliun dialokasikan untuk belanja bidang kesehatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI