Harga Minyak Terjun Bebas Akibat Corona, Paling Murah Sejak 2002

Selasa, 31 Maret 2020 | 07:27 WIB
Harga Minyak Terjun Bebas Akibat Corona, Paling Murah Sejak 2002
Ilustrasi harga minyak dunia [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak dunia turun untuk sesi ketiga beruntun pada Senin (30/3/2020) seiring mencuatnya kekhawatiran terhadap pelemahan permintaan minyak mentah global seiring berlanjutnya penyebaran virus Corona (COVID-19).

Penurunan harga minyak dunia ini merupakan yang paling rendah selama 18 tahun terakhir atau sejak 2002 silam.

Seperti dilansir Reuters Selasa (31/3/2020), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei 2020 turun 1,42 dolar AS menjadi 20,09 dolar AS per barel yang merupakan harga terendah sejak Februari 2002 di New York Mercantile Exchange.

Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei 2020 merosot 2,17 dolar AS menjadi 22,76 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Tembus 20 Dolar AS per Barel

Permintaan minyak global diperkirakan turun 20 juta barel per hari, atau sekitar 20 persen, tahun ini seiring berlangsungnya lockdown yang menyebabkan 3 miliar orang di dunia tidak bisa meninggalkan kediamannya dalam upaya mencegah penularan COVID-19.

Kasus penularan COVID-19 secara global telah mencapai 781.755 kasus dengan 37.584 kasus di antaranya berakhir dengan kematian.

Sebelumnya pada Senin (30/3/2020) harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei 2020 turun 1,29 dolar AS atau sekitar 5,7 persen, menjadi dolar AS 21,31 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sedangkan harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei 2020 anjlok 2,03 dolar AS atau sekitar 7,7 persen, menjadi 24,31 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Menutur kepala International Energy Agency (IEA) Fatih Birol, permintaan minyak global turun 20 persen setelah 3 miliar orang di dunia berada dalam lockdown.

Baca Juga: Lagi, Harga Minyak Dunia Turun Dipicu Pelemahan Permintaan

Birol berharap negara produsen minyak seperti Arab Saudi dapat membantu menstabilkan pasar minyak global.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI