Suara.com - Sejumlah lembaga survei telah melakukan riset terkait kinerja para menteri Joko Widodo. Hasil survei teranyar Charta Politika menunjukan nama Erick Thohir, Prabowo Subianto, Sri Mulyani, Nadiem Makarim, dan Mahfud MD sebagai lima besar menteri yang dinilai publik memiliki kinerja terbaik.
Pengamat Politik Undip, Teguh Yuwono menilai kinerja menteri Jokowi yang diapresiasi publik adalah menteri yang punya gebrakan dan berani mengambil keputusan. Secara khusus, Teguh menilai sosok Erick Thohir sebagai salah satu menteri yang berani.
Erick, kata Teguh, dipandang tidak punya banyak kepentingan sehingga keputusannya lebih berdasarkan profesionalisme. Pun halnya sosok seperti Nadiem dan Sri Mulyani.
Secara umum, Teguh menilai menteri-menteri yang diapresiasi publik umumnya adalah sosok yang punya visi dan terobosan di sektor yang dipimpinnya.
Baca Juga: Warga Belanja di Supermarket Pakai APD, Menteri Erick Thohir Murka
"Publik selalu menunggu menteri menteri yang berani mengambil keputusan. Menteri-menteri yang berani mengambil risiko kebijakan yang tentu berorientasi kepada upaya menjaga kredibilitas, menjaga kekayaan negara, menjaga keamanan negara," kata Teguh dalam keterangannya, Senin (30/3/2020).
Teguh pun menilai nama-nama yang muncul di sejumlah lembaga survei sudah dirasakan atau diketahui publik kinerjanya. Sehingga wajar nama Erick dan beberapa nama menteri lain memiliki persepsi yang sangat baik.
Selain apa yang mereka kerjakan diketahui publik, keputusan yang diambil sang menteri pun dirasakan dampaknya.
"Jadi tentu bisa dipahami jika nama (menteri) yang muncul kemudian menteri yang bikin gebrakan," kata Teguh.
Menurut Teguh, nama Erick yang terus mencuat di tengah publik menandakan masyarakat memang butuh figur yang tidak terkait banyak kepentingan. Menurutnya, publik mengapresiasi menteri yang tegas dan berpihak pada masyarakat.
Baca Juga: Presiden Tegur Tiga Kepala Daerah Karena Lockdown, Erick Thohir: Hoaks!
"Kemunculan Erick Thohir bila dilihat bahwa publik mengapresiasi orang-orang yang tak lagi berorientasi pada kekayaan pribadi atau kepentingan pribadi," kata dia.