Suara.com - Kabar mengenai PT PLN (Persero) memberikan kompensasi listrik kepada pelanggan karena ada kebijakan Work From Home (WFH) untuk menekan angka penyebaran Covid-19 atau virus corona adalah berita bohong atau hoaks.
PLN memastikan bahwa informasi kompensasi listrik tersebut tidak benar atau hoaks.
Link yang dibagikan melalui pesan berantai tersebut merupakan kompensasi yang pernah diberikan PLN saat pemadaman listrik massal pada Agustus 2019, bukan kompensasi karena adanya work from home atau WFH .
"Kami pastikan isu tersebut tidak benar," kata Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN I Made Suprateka, dalam keterangan resminya ditulis Senin (30/3/2020).
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah PLN Beri Kompensasi Listrik Akibat WFH?
Diberitakan sebelumnya, PLN telah bersiaga memastikan pasokan listrik andal, PLN melakukan pemantauan secara khusus untuk rumah sakit besar di Jakarta dan sekitarnya dimana terdapat pasien yang diisolasi karena masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP), maupun yang sudah positif terjangkit corona.
Standard Operational Procedure (SOP) yang diterapkan terhadap rumah sakit besar tersebut antara lain, pertama, Sistem kelistrikan dipasok dari dua sumber, sehingga apabila sumber listrik utama mengalami gangguan maka langsung dipindahkan ke sumber listrik cadangan.
“Jaringan pemasok rumah sakit, kantor pemerintah fasilitas lain yang menjadi bagian vital untuk siaga Penanganan Covid-19. Ini kita buat siaga dengan dua sumber dari gardu yang berbeda, sumber utama dan sumber cadangan, bebannya pun dimonitor berkala setiap 3 jam,” tutur General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, M.Ikhsan Asaad.
PLN juga memberikan bantuan supervisi instalasi listrik milik pelanggan rumah sakit agar pasokan listrik selalu tersedia dan andal
Dalam masa siaga COVID-19 ini, PLN menyiagakan 2.271 personil, 41 unit UPS dengan total kapasitas 7.070 kilo Volt Ampere (kVA), 15 unit trafo bergerak dengan total kapasitas 1.745 kVA, 7 unit kabel bergerak sepanjang 2.600 meter, 23 Unit Gardu Bergerak dengan total kapasitas 17.080 kVA, 10 unit genset dengan total kapasitas 1.745 kVA.
Baca Juga: YLKI Usul Tarif Listrik Turun di Tengah Wabah Corona