Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra memprediksi pergerakan rupiah pada awal akhir pekan ini bisa kembali loyo terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, pasar kembali mengkhawatirkan penyebaran wabah Coronavirus Disease atau Covid-19 yang sudah memberikan dampak negatif terhadap perekonomian, seperti yang disampaikan oleh IMF bahwa pandemi ini sudah menyebabkan krisis ekonomi dan keuangan global.
Lockdown karena wabah menyebabkan aktivitas ekonomi berkurang dan menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara. Sentimen penahan pelemahan mungkin datang dari ditandatanganinya UU stimulus jumbo Amerika Serikat yang mengeluarkan dana hingga 2 triliun dolar AS untuk meredam dampak negatif wabah dalam perekonomian Negeri Paman Sam.
"Senin, rupiah berpotensi bergerak Rp 16.100 - Rp 16.300," kata Ariston Tjendra dalam riset hariannya, Senin (30/3/2020).
Baca Juga: RSD Wisma Atlet Rawat 114 Pasien Covid-19: Positif 92, PDP 230 dan ODP 89
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Jumat pekan kemarin (27/3/2020) berada di level Rp 16.170 per dolar. Level itu menguat dibandingkan pergerakan Kamis sebelumnya, di level Rp 16.305 per dolar AS.
Sementara, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Jumat pekan kemarin berada di level Rp 16.230 per dolar AS. Posisi itu menguat dibandingkan pada Selasa sebelumnya, yang di level Rp 16.328 per dolar AS.