Suara.com - Kamu tetap di rumah, biarkan kami yang mengabarkan. Pernah dengar atau melihat imbauan seperti itu? Imbauan seperti itu biasanya dilontarkan para awak media ke teman, keluarga atau khalayak ramai melalui meme-meme di media sosial pribadinya ditengah penyebaran Covid-19 atau virus corona yang korbannya kian bertambah.
Mau tidak mau, suka tidak suka, pekerja media menjadi salah satu garda terdepan dalam mengabarkan perkembangan pandemi yang berasal dari Wuhan, China itu.
Seperti diketahui, virus corona sangat mudah menular hanya dengan sentuhan. Jangankan bersentuhan, pekerja media malah paling dekat dengan orang yang ternyata sudah terjangkit virus corona tanpa mereka sadari.
Akibatnya, beberapa awak media tak sedikit yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit karena terpapar Covid-19. Risiko pekerjaan? Bisa jadi.
Baca Juga: Tidak Social Distancing, Dipenjara 6 Bulan atau Denda Rp 113 Juta
Bukan tidak ingin seperti pekerja yang lain bisa bekerja dari rumah. Lagi-lagi ini menjadi seperti sebuah panggilan untuk terus mengabarkan kebenaran ditengah maraknya hoaks yang menjangkiti warga +62.
Dikutip dari The Conversation Indonesia, berdasarkan prediksi para pakar, lonjakan kasus virus corona di Indonesia bisa mencapai 11 ribu sampai 71 ribu korban jiwa pada akhir April mendatang.
Jumlah korban yang terbilang fantastis itu bakal terjadi kalau pemerintah tidak segera mengambil langkah cepat guna melawan Covid-19.
Tak hanya itu, menurut Ainun Najib, inisiator Kawal COVID-19, kondisi di Indonesia bahkan bisa menyusul Italia yang saat ini menjadi negara dengan pasien corona terbanyak di dunia.
Lantas bagaimana nasib para pekerja media yang harus terus mengabarkan dari lapangan? Kembali lagi ke imbauan di atas, Kamu tetap di rumah, biarkan kami yang mengabarkan.
Baca Juga: Virus Corona, Social Distancing, dan Sikap Pemerintah
Selain imbauan, beberapa awak media pun memiliki secuil harapan ketika ditanya "Apa yang akan kamu lakukan kalau seandainya virus corona hilang?" Berikut ini jawabannya dari mereka yang selalu ada di garda terdepan menangkal hoaks virus corona atau Covid-19.