Suara.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo membeberkan alasan nilai tukar rupiah yang terus bergerak menguat. Menurutnya, penguatan ini karena mekanisme pasar yang telah berjalan sesuai harapan.
Berdasarkan data Jisdor BI, rupiah berada di level Rp 16.328 per 1 dolar AS menguat dibandingkan pergerakan Selasa kemarin yang berada di level Rp 16.486.
"Mekanisme berjalan baik, bid dan over nya membentuk nilai tukar yang baik," ujar Perry lewat Video Conference, di Jakarta, Kamis (26/3/2020).
Perry melanjutkan, bukan hanya rupiah saja yang mekanisme pasarnya membaik. Di pasar saham juga, mekanisme pasar juga telah menunjukkan pergerakan positif.
Baca Juga: Rupiah Anjlok, Rizal Ramli Sebut Tim Ekonomi Pemerintah Payah
"Hari ini banyak saham-saham sudah berwarna hijau atau perbaikan," jelas dia.
Perry menambahkan, melemahnya rupiah sebelumnya akibat kepanikan para investor. Para investor global, melepas semua aset risikonya akibat wabah virus corona.
"Dalam kondisi panik, di pasar manapun ada pembeli yang nubruk-nubruk. Dengan ini memberikan kuotasi harga di berbagai pihak. Di pasar valas terjadi kepanikan global. Investor global ingin keluar secara bersama. Mereka ingin beli dolar. Mereka terapkan di broker maupun bank," pungkas dia.