Suara.com - Para pemegang saham-saham emiten tambang tampaknya harus mengelus dada dan gigit jari, pasalnya hampir seluruh saham emiten tambang ambruk gara-gara virus corona atau Covid-19.
Penurunan kinerja saham ini terjadi sejak awal tahun ini hingga saat ini.
Mengutip data Mirae Asset Sekuritas Senin (23/3/2020) setidaknya ada 13 saham emiten tambang yang menorehkan kinerja paling jelek sepanjang tahun ini akibat virus corona.
Penurunan paling tajam harus dialami PT Perusahaan Gas Negara Persero (PGAS) yang harus turun 72 persen sepanjang Januari hingga Maret ini dari awalnya 2500 ke level 695.
Baca Juga: Data Baru: Kehilangan Indera Penciuman Dicurigai Jadi Gejala Virus Corona
Tak hanya PGAS, saham milik orang terkaya di Indonesia Garibaldi Thohir dengan bendera PT Adaro Energy Tbk (ADRO) juga bernasib yang sama, ADRO harus rela sahamnya terjun bebas 51 perse dari level 150p ke 745.
Berikut 13 saham sektor tambang yang sahamnya terus anjlok akibat Covid-19;
- ADRO jatuh dari 1500 ke 745. (Minus -51 persen)
- PGAS jatuh dari 2500 ke 695. (Minus -72 persen)
- MEDC jatuh dari 900 ke 328. (Minus -63 persen)
- INDY jatuh dari 1200 ke 486. (Minus -59 persen)
- ANTM jatuh dari 900 ke 374. (Minus -58 persen )
- PTBA jatuh dari 2800 ke 1845. (Minus -34 persen)
- TINS jatuh dari 890 ke 380. (Minus -57 persen)
- PTRO jatuh dari 1500 ke 905. (Minus -39 persen)
- AKRA jatuh dari 3900 ke 1600. (Minus -58 persen)
- ELSA jatuh dari 320 ke 133. (Minus -58 persen)
- HRUM jatuh dari 1300 ke 1100. (Minus -15 persen)
- ITMG jatuh dari 13300 ke 6825. (Minus -48 persen)
- UNTR jatuh dari 23000 ke 14850. (Minus -35 persen)