Suara.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menunjukan pelemahan. Terpantau, kurs jual dolar Amerika Serikat di lima bank besar hingga siang ini nyaris tembus Rp 17.000 per dolar AS.
Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate atau JISDOR menempatkan dolar AS di posisi Rp 16.608.
Sementara data perdagangan RTI, 1 dolar AS dibandrol sebesar Rp 16.575 melemah 650 poin atau melemah 4,08 persen.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, volatilitas mata uang rupiah dikarenakan hasil dari sebuah kepanikan atas peristiwa besar merebaknya virus corona atau Covid-19.
Baca Juga: Rupiah Ambles Rp 16.000 Per Dolar AS karena Kepanikan Virus Corona
"Yang terjadi saat ini sangat berbeda dengan 98 atau 2008. Sekarang yang terjadi adalah kepanikan seluruh pasar keuangan global, termasuk pemilik modal di seluruh dunia karena begitu cepat merebaknya virus, di Eropa, Inggris, dengan eskalasi yang cepat," kata Perry.
Perry menuturkan, dalam kondisi saat ini investor dan para pelaku pasar global melepas semua asetnya yang mereka miliki baik di saham, obligasi hingga emas dan beralih ke dalam bentuk dolar AS.
"Sehingga di seluruh dunia terjadi dolar di pasar keuangan global. Dalam konteks itu Indonesia juga terkenda. Kita tidak sendiri seluruh negara mengalami hal sama," katanya.
Untuk bisa meredam dampak agara mata uang rupiah tak melemah lagi, Perry mengaku bakal melakukan sejumlah langkah kebijakan strategis seperti halnya menyediakan supply dolar.
"Yang terus kami lakukan dengan intervensi baik secara tunai dan spot maupun forward melalui DNDF. Ini untuk menjaga mekanisme pasar dan agar tidak terjadi kepanikan dan memberikan confidence di pasar," ucapnya.
Baca Juga: Dolar AS Melambung Tinggi, Emas Tersungkur Lagi
Berikut harga jual dolar AS di 5 bank di tanah air: