Pengusaha Minyak Goreng Jamin Pasokan Aman Ditengah Covid-19

Iwan Supriyatna Suara.Com
Sabtu, 21 Maret 2020 | 13:02 WIB
Pengusaha Minyak Goreng Jamin Pasokan Aman Ditengah Covid-19
Minyak goreng kelapa sawit. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wilmar menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan Kementerian Pertanian mengenai stabilisasi ketersediaan pasokan dan harga minyak goreng dalam menghadapi COVID -19.

Penandatanganan dilakukan oleh Kuasa Direksi PT Wilmar Nabati Indonesia Thomas Tonny Muksim dan Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan mewakili Menteri Pertanian di auditorium gedung D Kementerian Pertanian.

Thomas mengatakan, Wilmar memandang perlu untuk berkontribusi dalam menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan, khususnya untuk minyak goreng.

Apalagi, kondisi Indonesia saat ini sedang menghadapi ancaman virus COVID–19 juga suasana jelang bulan Ramadhan dan Lebaran, dimana permintaan akan minyak goreng akan meningkat.

Baca Juga: Warga Bekasi Tolak Penghapusan Minyak Goreng Curah

“Ini merupakan tugas bersama untuk kami sebagai pengusaha minyak goreng, untuk turut berperan dalam menjaga kepentingan bangsa dalam menghadapi COVID–19 dengan menjaga pasokan dan stabilsasi harga Minyak Goreng,” kata Thomas dalam keterangannya, Sabtu (21/3/2020).

Dirjen Perkebunan Kasdi Subagyono menyambut baik komitmen pengusaha turut menjaga stabilitas pasokan pangan.

“Pagi ini kita buat kesepakatan bersama untuk jaminan ketersedian dan stabilisasi harga bahan pokok,” tutur Kasdi.

Adapun komoditas pangan yang diutamakan pemantauan pasokan dan harganya antara lain beras, jagung, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, cabe, bawang putih, ayam, telur, dan sapi.

Thomas menambahkan, pihaknya telah berkomitmen untuk mendukung program Kementan dalam menghadapi ancaman COVID–19.

Baca Juga: Minyak Goreng Curah Bakal Hilang, Pedagang Bersiap Naikkan Harga Dagangan

“Tentu, ke depan kami siap untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan operasional di lapangan, seperti operasi pasar dan pasar murah,” pungkas Thomas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI