Atasi Kekeringan, Kementan Siap Berikan Bantuan Mitigasi di Samosir

Jum'at, 20 Maret 2020 | 20:35 WIB
Atasi Kekeringan, Kementan Siap Berikan Bantuan Mitigasi di Samosir
Mitigasi kekeringan di Samosir. (Dok : Kementan).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Merespons kekeringan yang masih melanda pertanian di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Kementerian Pertanian (Kementan) siap memberikan bantuan mitigasi yang dibutuhkan. Pemerintah Daerah pun diimbau segera mengkoordinasikan kebutuhektare n prasarana dan sarananya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, kementerian siap membantu menyediakan infrastruktur yang diperlukan bagi daerah-daerah terdampak kekeringan dengan menyediakan paket bantuan kepada petani. 

"Pertama adalah pompanisasi dan pipanisasi. Bantuan tersebut digunakan untuk menarik air dari sumber-sumber yang ada, baik dari sungai maupun mata air," ujar Sarwo Edhy, Jumat (20/3/2020).

Sarwo Edhy menyontohkan sejumlah daerah yang pernah dilakukan pipanisasi untuk menarik air dari sungai. Seperti di Indramayu, Cirebon, Brebes, dan Tegal saat musim kemarau lalu. Intinya, daerah-daerah yang terancam kekeringan jika ada sumber airnya akan dibantu dengan pompa dan pipa.

Baca Juga: Kementan Wajib Atur Perizinan, Peredaran dan Penggunaan Pestisida

"Ini bisa menyelamatkan lahektare n sawah yang terancam gagal panen. Bila Kabupaten Samosir juga membutuhkan, silakan ajukan permintaannya," ungkap Sarwo Edhy.

Kedua, kementan juga bisa menyediakan pembangunan embung atau long storage. Program ini untuk kelompok tani guna menampung air di musim hujan (bank air) kemudian dialirkan ke sawah bila dibutuhkan. Ketiga, membangun sumur dangkal (sumur bor) di lahektare n-lahektare n yang mengalami kekeringan. 

"Sumur bor ini dalamnya bisa mencapai 60 meter. Ini juga cukup membantu dalam mengatasi kekeringan," ungkapnya.

Keempat, petani diimbau untuk ikut program asuransi Asuransi Usahektare Tani Padi (AUTP). Dengan asuransi ini, jika ada lahektare n padinya mengalami kekeringan hingga 70 persen akan dapat ganti rugi sebesar Rp 6 juta per hektare per musim.

"Sehingga petani tidak perlu lagi was-was mengalami gagal panen karena kekeringan. Karena dari klaim bisa jadi modal menanam kembali," tambah Sarwo Edhy.

Baca Juga: Kementan : Pestisida Punya Peran Penting Tingkatkan Produksi Pertanian

Adapun kekeringan yang melanda Kabupaten Samosir mencapai 2007 hektare yang tersebar di 6 Kecamatan. Di antaranya Kecamatan Simanindo seluas 217 hektare , Palipi seluas 400 hektare , Nainggolan seluas 500 hektare , Onanrunggu seluas 240 hektare , Pangururan seluas 500 hektare , dan Ronggurnihuta seluas 150 hektare .

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI