Demi Bisnis dan Citra, Rumah Sakit di Indonesia Tak Terbuka soal Corona

Rabu, 18 Maret 2020 | 10:26 WIB
Demi Bisnis dan Citra, Rumah Sakit di Indonesia Tak Terbuka soal Corona
Pasien corona. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus Partai Solidaritas Indonesia Tsamara Amany menyesalkan tindakan pusat pelayanan medis yang disebut-sebut sengaja menutupi kasus virus corona atau Covid-19 demi menjaga citra.

Tsamara mengaku heran dengan tindakan tak bertanggung jawab itu. Ia mengatakan mestinya izin dari rumah sakit yang tak ingin mengungkap penanganan pasien virus corona dicabut.

Hal itu disampaikan Tsamara melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @TsamaraDKI, sebagai tanggapan atas unggahan aktor Darius Sinathrya yang membagikan video mengenai pernyataan Juru Bicara Penanganan Covid-19, Ahmad Yurianto.

"Menolak pasien Covid-19? Rumah sakit kayak gini nggak bisa dicabut aja nih izinnya?," kecam Tsamara, seperti dikutip Suara.com, Rabu (18/3/2020).

Baca Juga: 5 Film Pilihan Tentang Wabah Virus

Ia pun menekankan, virus corona bukan aib, sehingga pihak rumah sakit mestinya bersikap transparan. Terlebih, para pasien yang dinyatakan positif terinfeksi virus mematikan tersebut butuh penanganan serius.

"Covid-19 bukan aib. Mereka yang positif butuh penanganan," kata Tsamara.

Sementara itu, dalam video yang dibagikan Darius Sinathrya menampilkan Ahmad Yurianto tengah menjadi bintang tamu acara podcast yang dipandu Deddy Corbuzier.

Video itu mulanya dibagikan ewat kanal YouTube Deddy Corbuzier, Selasa (17/3).

Cuitan Tsamara PSI soal RS menjaga citra. (Twitter/@TsamaraAmany)
Cuitan Tsamara PSI soal RS menjaga citra. (Twitter/@TsamaraAmany)

Mulanya, Yurianto mengatakan sebenarnya rumah sakit tidak perlu memiliki fasilitas khusus dalam menangani pasien Covid-19.

Baca Juga: Handoko, Dokter 80 Tahun yang Ikut Tangani Pasien Corona Kini Dirawat

Namun, ia mengungkap ada rumah sakit yang sengaja menutupi pasien virus corona karena khawatir kehilangan kepercayaan dari pasien lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI