Belanda Tutup Seluruh Kedai Kopi, Pecandu Kembali Nikmati Ganja di Rumah

Selasa, 17 Maret 2020 | 10:40 WIB
Belanda Tutup Seluruh Kedai Kopi, Pecandu Kembali Nikmati Ganja di Rumah
Ilustrasi ganja. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Belanda mengeluarkan kebijakan terkait menghadapi Pandemi Covid-19 atau virus Corona. Salah satunya, kebijakan melarang masyarakat mendatangi kedai kopi hingga menutupnya.

Dilansir dari DailyMail, seolah tak putus asa dengan larangan minum kopi ke kedai, pecandu ganja justru mengantre mendapatkan ganja untuk persediaan di rumah.

Hal ini imbas dari penutupan kedai kopi. Biasanya, masyarakat menghisap ganja di kedai kopi, tapi setelah ada penutupan kedai itu, maka mereka beralih menghisap di rumah.

"Untuk mungkin selama dua bulan ke depan kita tidak bisa mendapatkan gulma jadi sebaiknya stok persediaan di rumah," kata seorang pembeli ganja di Den Haag.

Baca Juga: Bungkus Ganja di Pagar Rutan Purwodadi, Kalapas Sebut Pelemparnya dari Luar

Pelanggan mengantri di jalan-jalan untuk mendapatkan produk-produk seperti ganja sebelum kedai ditutup.

Pemandangan serupa dilaporkan di seluruh negeri, dengan gambar antrian panjang di luar kedai kopi di ibu kota Amsterdam dan kota universitas bersejarah Utrecht.

"Aku tidak keberatan memiliki sedikit, tetap tenang saat kita di rumah begitu lama. Mungkin lama di karantina," kata seorang wanita Irlandia yang menyebut namanya Hannah ketika dia mengantri di Den Haag.

"Aku benar-benar hanya menonton konferensi pers dengan temanku dan kemudian aku turun ke bawah dan tiba-tiba ada antrian seperti 30 orang, dan semua mobil ini datang juga sekarang."

Sebuah kedai kopi bernama The Point di Den Haag kemarin di mana para penikmat ganja berkumpul mengatakan, akan 'menyenangkan setidaknya memiliki beberapa di rumah' selama penguncian.

Baca Juga: Vino Ditangkap Polisi, Rawat 27 Pohon Ganja di Belakang Rumah

Perdana Menteri Mark Rutte pada hari Senin akan menyampaikan pidato di televisi kepada negara tersebut, yang sejauh ini telah mencatat 20 kematian akibat penyakit Covid-19 dan 1.135 infeksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI