Sementara itu, Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto menambahkan, LPDB-KUMKM sebagai satuan kerja dari Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM) turut menjalankan Program Kemenkop dan UKM untuk mengembangkan UMKM melalui koperasi. Karenanya, LPDB-KUMKM hadir dengan mempercayakan penyaluran dana bergulir kepada Kospin Jasa.
"LPDB-KUMKM melihat Kospin Jasa mampu memajukan perkoperasian di Indonesia, khususnya kemampuan Kospin Jasa mengembangkan pelaku UMKM anggotanya," katanya, seraya menambahkan, Kospin Jasa juga membukukan kinerja keuangan yang sangat baik.
Menurut Kris, keikutsertaan Kospin Jasa menyalurkan dana bergulir merupakan upaya menghindari anggotanya terjerat rentenir. Masyarakat banyak tergiur meminjam karena prosesnya yang mudah, tapi ternyata bunga yang mahal.
"Kan kasihan. Pemerintah sudah begitu cukup mensupport kemudahan akses pembiayaan tapi tidak dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat. Nah, pemerintah hadir untuk mengatasi persoalan ini. LPDB-KUMKM percaya Kospin Jasa mampu menjalankan amanah ini dengan baik," ujarnya seraya menekankan, pemerintah memberikan dukungan penuh terhadap pertumbuhan koperasi.
Baca Juga: Target Penyaluran Naik, LPDB Kunjungi Koperasi Besar di Yogyakarta
Selain memberikan kemudahan dalam akses pembiayaan, LPDB-KUMKM juga peduli dengan masalah pendampingan pelaku Koperasi dan UMKM di daerah. Tahun ini, LPDB-KUMKM menargetkan penyaluran dana bergulir sebesar Rp 1,85 triliun.
Target tersebut tumbuh 8,8 persen dari pencapaian penyaluran dana bergulir tahun sebelumnya sebesar Rp 1,72 triliun.
Sementara itu, Andy mengatakan, meskipun sepanjang tahun 2019, Kospin Jasa menghadapi banyak tantangan, namun kinerja keuangan Kospin Jasa tahun 2019 mengalami peningkatan. Ia pun menargetkan aset bisa tumbuh sekitar 12 persen, atau aset kumulatif Kospin Jasa tumbuh menjadi Rp9,3 triliun.
"Inovasi Kospin Jasa di tahun mendatang tetap peduli terhadap sosial kemasyarakatan yang diharapkan dapat semakin memberikan manfaat kepada para anggota dan masyarakat secara luas," katanya, seraya menambahkan keberhasilan pemberian Sisa Hasil Usaha (SHU) yang meningkat di tahun 2019 didorong dengan berbagai efisiensi biaya yang diterapkan koperasi yang didukung para anggotanya.
Baca Juga: Blusukan ke Sentra Peternakan Sapi Lampung, LPDB Siap Tampung Aspirasi