Xendit Jembatani Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 13 Maret 2020 | 18:26 WIB
Xendit Jembatani Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia
Xendit.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hanya dalam 4 tahun, ribuan pelaku bisnis lainnya mempercayakan sistem pembayaran bisnis mereka ke Xendit, baik itu e-Commerce,  Platforms and Marketplaces, Gaming, Insurance,  Travel, dan lainnya.

Sebut saja Traveloka, Tiket.com, Travelio, Garuda Indonesia dalam bisnis agen perjalanan online, bisnis perhotelan dan platform wisata. Allianz, Ciputra, PasarPolis, Qoala untuk jenis bisnis asuransi.

Kemudian Bukalapak, Lazada, Suzuki, Cohive, Samsung, Tribehired untuk jenis platform and marketplaces. Travelio.com, Oaken, Wish, untuk jenis bisnis e-Commerce, dan masih banyak lagi seperti Unicef, WWF, Techinasia, dan lainnya. Para pelanggan yang punya nama besar dan tentunya punya kontribusi penting bagi ekonomi Indonesia.

Mengenai kompetitor, co-founder dan COO Xendit, Tessa Wijaya, menyebut pihaknya melihat kompetisi sebagai suatu yang positif, dengan banyaknya pilihan payment gateway di pasar, konsumen dapat membandingkan dan memilih payment gateway yang memiliki harga dan kualitasstandar pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan.

Baca Juga: Sepanjang Januari, Satgas Waspada Investasi Temukan 120 Fintech Bodong

“Oleh karena itu para pemain payment gateway termasuk kami sendiri harus berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas pelayanan, kemudahan berintegrasi, harga yang terjangkau dan yang paling penting adalah berinovasi untuk memberikan nilai tambah atas produk-produk dasar tersebut dengan UI/UX yang baik, sistem rekonsiliasi yang akurat dan mudah dipergunakan, dan lainnya,” ucapnya.

Tessa juga mengakui sebagai perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, tentu SDM Xendit didominasi oleh engineers.

Berdasarkan data terakhir yang didapatkan, Xendit memiliki sekitar 250 karyawan, di mana 65 persen dari jumlah karyawannya adalah para engineers yang fokus terhadap pengembangan produk.

Sementara 35 persen dari Xendit adalah mereka yang fokus pada pengembangan bisnis. Xendit juga sangat mendukung kesetaraan gender dalam dunia teknologi dengan memiliki karyawan perempuan lebih dari 40%, baik di bagiandeveloper ataupun bisnis.

“Dalam hal ini Xendit ikut membangun SDM unggul di Indonesia, dan memberikan kesempatan bagi siapapun yang memiliki kompetensi dan passion yang kuat terhadap dunia teknologi, khususnya teknologi finansial,” ujar Tessa.

Baca Juga: Kominfo Sudah Blokir 4.020 Situs dan Aplikasi Fintech Ilegal di 2019

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI