Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik menghijau saat penutupan, jelang akhir pekan ini. Kondisi ini sangat berbanding terbalik saat pembukaan yang bahkan perdagangan sempat dihentikan sementara (trading halt).
Berdasarkan data RTI, IHSG ditutup menguat 0,24 persen atau naik 11,8 poin ke level 4.907.
Dalam perdagangan hari, sebanyak 7,90 miliar lembar saham diperdagangkan dengan volume transaksi sebanyak 473.916 kali, dengan nilai transaksi sebesar Rp 9,50 triliun.
Sementara itu, pada perdagangan hari ini sebanyak 132 saham alami kenaikan, 283 alami penurunan, dan 105 stagnan.
Baca Juga: IHSG Hari Ini Babak Belur, Sri Mulyani Singgung Krisis 2008-2009
Menurut Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, penguatan ini berkat strategi pemerintah melakukan pembelian kembali saham atau buyback.
"Alhamdulillah kebijakan buyback saham oleh pemerintah sudah tepat ketika IHSG mengalami trading halt lagi. Maka dari itu, mereka memanfaatkan kondisi saham yang oversold untuk melakukan akumulasi beli," ujar Nafan saat dihubungi, Jumat (13/3/2020).
Selain itu, tambah Nafan, investor juga sangat menyambut baik dengan kebijakan pemerintah dengan memberikan stimulus keringanan pajak untuk pelaku usaha dan masyarakat.
Sebelumnya, Kementerian BUMN telah melakukan koordinasi dengan 12 BUMN untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham.
Rencana pembelian kembali saham tersebut terdiri dari sektor perbankan yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, kemudian sektor konstruksi Wika, PP, Adhi Karya, Jasa Marga, Waskita, lalu sektor pertambangan yakni Antam, PT Bukit Asam dan PT Timah.
Baca Juga: IHSG Hari Ini Babak Belur, Perdagangan Saham Sesi II Kembali Dibekukan
Pembelian kembali saham oleh 12 BUMN yang nilainya mencapai kisaran Rp 7 triliun hingga Rp 8 triliun.