Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi betah di zona merah setelah penutupan Kamis (12/3) kemarin melemah signifikan 5,01 persen di level 4.895.
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengamati, pergerakan IHSG saat ini terlihat masih dibayangi oleh sentimen market global dan regional, kalaupun terjadi kenaikan maka sifatnya masih berupa teknikal rebound.
Namun potensi tekanan masih terlihat cukup besar hingga beberapa waktu mendatang.
"Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor dengan target investasi jangka panjang mengingat kondisi perekonomian Indonesia masih berada dalam kondisi stabil," ujar William dalam riset Hariannya, Jumat (13/3/2020).
Baca Juga: OJK Beberkan 3 Sentimen yang Membuat IHSG Terus Anjlok
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama melihat, secara teknikal MACD, Stochastic dan RSI masih negatif.
Di sisi lain, terlihat pola long black marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bearish continuation pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju level support terdekat.
"Support pertama maupun kedua memiliki range pada 4.860 hingga 4.754. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5.022 hingga 5.112," kata Nafan.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, diantaranya, ASII, BBCA, BBTN, BMRI, LPPF, WIKA.
Baca Juga: IHSG Terjun Bebas Hingga 5 Persen, Perdagangan Dihentikan Lebih Cepat