"Sebagai negara yang memiliki penduduk salah satu terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk dapat mengembangkan pertanian menjadi industri berskala internasional. Untuk itulah IBA memposisikan diri sebagai mitra petani dan pelaku pertanian hortikultura melalui kerja sama dengan HKTI," kata Shan Shan selaku Ketua IBA.
“Kerja sama ini akan dilakukan dengan mengindahkan aturan yang ada dan berlaku di Indonesia dengan memperhatikan prinsi-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)," imbuh Shan Shan menambahkan.
Segera setelah penandatanganan Nota Kesepahaman ini, IBA dan HKTI akan menyusun serangkaian langkah taktis strategis untuk kerja sama yang lebih langsung, nyata dan menyeluruh yang akan melibatkan dan memberi dampak bagi petani, pelaku pertanian dan pengusaha hortikultura di Indonesia.
MOU yang diakukan bersamaan dengan Asian Agriculture and Food Forum 2020 (ASASFF) yang kedua, setelah sebelumnya diadakan pada tahun 2018. Dalam Forum tersebut diikuti oleh tidak kurang dari 105 peserta dari 10 negara. Tahun ini pun peserta dari luar negri juga tidak kurang meriah dan membuka peluang kerja sama.
Baca Juga: Kementan Berupaya Tingkatkan Serapan Kredit Usaha Rakyat Pertanian
Salah satunya adalah Taiwan Development Institute (TDI). Salah satu Lembaga Think Tank terkemuka di Asia yang berdiri sejak tahun 1992 ini memiliki visi menghimpun ahli dan peneliti serta tim riset terbaik dalam satu atap untuk menghasilkan studi dan riset, dimana hasilnya TDI telah dan terus akan menjadi bahan studi terbaik bagi masyarakat Asia dan dunia.
Sebagai sebuah Organisasi nirlaba yang berada di bawah Kementerian Pendidikan Taiwan, TDI memiliki misi untuk menghasilkan riset, perencanaan dan desain, evaluasi, manajemen dan pelayanan promosi yang terkait konsultasi yang meliputi 16 sektor, dari kajian kebijakan publik, pembangunan regional, preservasi lingkungan, hingga manajemen bisnis dan studi humanitarian.
Selain TDI, Kim Chan Place International Co. Ltd juga hadir dan membuka booth. Perusahaan yang berkonsentrasi pada produksi minyak Citronella ini merupakan salah satu peserta forum yang sangat membuka diri dan peluang untuk dapat berkontribusi lebih luas bagi pertanian dan industri agrikultur di Indonesia.
Produk berbahan dasar serai yang banyak tumbuh di berbagai wilayah ini tentunya akan dapat memberi banyak nilai tambah bagi tumbuhan yang secara tradisi ditanam di Indonesia.
“Perusahaan Taiwan yang ikut serta dan membuka booth dalam ASAFF 2020 adalah perusahaan-perusahaan mapan yang telah teruji produknya baik dalam hal mutu maupun pemasaran, sehingga diharapkan dapat menjadi pengetahuan dan pembelajaran bagi industry berbasis pertanian di Indonesia,” tutur Sekjen HKTI MayJen Purn. Bambang Budi Waluyo.
Baca Juga: Kementan Terus Mendorong Optimalisasi Penggunaan Alat Mesin Pertanian
Salah satunya adalah Huang Ting Natural Good Food Workshop Co. yang memproduksi mentega wijen dan kacang murni alami dan berbagai produk makanan sehat berbasis kacang. Tanaman yang juga menjadi salah satu andalan pertanian Indonesia untuk dapat menembus pasar manca Negara.