Industri Teriak Bahan Baku, Menperin Agus Gumiwang Buka Suara

Kamis, 12 Maret 2020 | 17:21 WIB
Industri Teriak Bahan Baku, Menperin Agus Gumiwang Buka Suara
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita usai mengikuti Apel Siaga Tagana di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (25/3/2019). [Suara.com/Rambiga]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mulai menanggapi keluhan para pengusaha, terutama di sektor industri yang mulai teriak bahan baku mereka untuk produksi mulai menipis, karena bahan baku sebagian besar dari China terhenti imbas virus corona (Covid-19).

"Bagi industri kan yang penting bahan bakunya ada. Bahan baku bukan selain ada tapi juga bisa didapat secara murah artinya harga terjangkau, baik sesuai dengan kondisi-kondisi normal," kata Agus saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta ditulis Kamis (12/3/2020).

Politisi Partai Golkar ini menyebut, saat ini sektor industri yang paling merasakan dampak dari penyebaran virus corona yang berpusat di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Padahal Hubei sendiri merupakan kota manufaktur yang memproduksi sejumlah bahan baku untuk industri.

"Justru yang kita bahas ini bagaimana heavynya tekanannya bisa bantu industri agar industri punya daya tahan dalam hadapi perkembangan yang engga menguntungkan bagi ekonomi dunia," katanya.

Baca Juga: Isolasi Virus Corona di Italia Bakal Hantam Industri Otomotif Global

Sektor Industri Dapat Relaksasi Pajak 6 Bulan

Pemerintah akan memberikan relaksasi untuk tiga jenis pajak sekaligus demi menjaga ekonomi domestik di tengah serangan virus corona. Tiga jenis pajak tersebut adalah Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21, PPh Pasal 22, dan PPh Pasal 25.

Usai rapat koordinasi pemberian stimulus paket 2 di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan finalisasi pemberian relaksasi tersebut diberikan khusus kepada sektor industri.

Sri Mulyani menuturkan, sektor ini yang paling berdampak dari merebaknya virus corona.

"Itu semuanya bertujuan untuk seluruh industri mendapatkan space untuk mereka dalam situasi yang sangat ketat seperti sekarang ini sehingga beban mereka betul-betul diminimalkan dari pemerintah," kata Sri Mulyani di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (11/2/2020).

Baca Juga: Ditutup karena Corona, Industri dan Transportasi di Wuhan Siap Beroperasi

Meski begitu kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, finalisasi pemberian insentif akan lebih lanjut dibahas bersama Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas, dia menargetkan draft finalisasi tersebut bisa selesai pada minggu ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI