IHSG Amblas, Turun Tinggalkan Level 5.000

Kamis, 12 Maret 2020 | 09:26 WIB
IHSG Amblas, Turun Tinggalkan Level 5.000
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/3).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini Kamis (12/3/2020) dibuka anjlok cukup dalam, terjerembab menuju level 5.040,96.

Mengutip data perdagangan RTI, IHSG melemah cukup dalam yakni 113 poin atau 2,20 persen menuju level 5.040,96.

Melemahnya IHSG ini juga diikuti terbakarnya indeks LQ45 yang anjlok 41 poin atau turun 5 persen ke level 778,229.

Mengawali pembukaan perdagangan terdapat 27 saham menguat, 149 saham melemah, dan 72 saham stagnan.

Baca Juga: Pergerakan IHSG Diprediksi Masih Terperangkap di Zona Merah

Pada level tersebut transaksi perdagangan mencapai 113 juta lembar saham dengan nilai mencapai Rp 156 miliar dengan 10 ribu kali frekuensi.

Pelemahan IHSG terus berlanjut hingga pukul 9 lewat 5 menit, IHSG sudah meninggalkan level 5 ribuan menuju level 4.943,98 dengan melemah lebih dari 4 persen atau sudah turun 210 poin.

Analis pasar modal dari MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, sentimen negatif virus corona masih menjadi sentimen utama untuk pergerakan IHSG hari ini. Di mana dia memperkirakan laju IHSG kembali turun dalam perdagangan Kamis ini.

Disamping itu, turunnya EIDO sebesar -6.34 persen serta turunnya harga komoditas seperti: Oil -4.99 persen, Nikel -2.24 persen, Timah -0.43 persen & Gold -0.88 persen kemarin berpotensi mendorong kejatuhan kembali IHSG Kamis ini.

"Disamping itu, kejatuhan Bursa Asia pagi ini seperti Nikkei -3.22 persen & Hangseng -2.3 persen menjadi tambahan sentimen negatif bagi kejatuhan IHSG hari ini," kata Edwin.

Baca Juga: Sentimen Donald Trump Bawa IHSG Menguat Kembali

Pada perdagangan 11 Maret, IHSG ditutup melemah sebesar -1.28 persen kelevel 5,154 Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya koreksi dalam bursa Wall Street menjadi katalis negatif untuk perdagangan hari ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI