Suara.com - Harga emas merosot lebih dari 1,5 persen pada Selasa (10/3), menjauh dari level 1.700 dolar AS yang disentuh pada sesi sebelumnya, karena ekspektasi langkah kebijakan global untuk mengurangi dampak ekonomi dari virus korona meredakan kekhawatiran investor dan mengangkat pasar saham.
Mengutip Reuters, Rabu (11/3/2020) harga emas di pasar spot merosot 1,6 persen menjadi 1.653,33 dolar AS per ounce. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup turun 0,9 persen menjadi 1.660,30 dolar AS per ounce.
"Dengan volatilitas yang kita miliki di pasar ekuitas Wall Street dalam beberapa hari terakhir, kita melihat sejumlah orang mengurangi emas sedikit," kata Michael Matousek, Kepala Trader US Global Investors.
"Ketika kita mencoba untuk mempertahankan alokasi yang tepat di seluruh investasi, kita perlu menjual sedikit emas dan membeli sedikit (saham) S&P 500 dan itulah yang kita lihat sekarang. Orang-orang menyeimbangkan kembali portofolionya." Tambahnya.
Baca Juga: Harga Emas Turun Tipis, Tinggalkan Level 1.700 Dolar AS
Emas melesat sebanyaknya 1,7 persen pada Senin lalu, ke level tertinggi sejak Desember 2012, yakni 1.702,56 dolar AS per ounce, setelah kejatuhan pasar ekuitas global dan harga minyak mentah.
Minyak dan pasar ekuitas global pulih kembali, Selasa, ketika tanda-tanda pelonggaran kebijakan terkoordinasi untuk mencegah resesi global sedikit menenangkan para pedagang.
Presiden Donald Trump berjanji untuk mengambil langkah "besar" untuk meningkatkan ekonomi, dan Jepang meluncurkan paket langkah kedua senilai 4 miliar dolar AS guna mengatasi dampak dari wabah virus korona.