Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini dibuka tak berdaya lagi, IHSG anjlok cukup dalam ke level 5.364,60.
Mengutip data perdagangan RTI, Senin (9/3/2020) IHSG terjun bebas 133,93 poin atau 2,44 persen ke level 5.364,60.
Kemudian pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG semakin terperosok hingga turun 175,44 poin atau 3,21 persen ke level 5.320,61.
Melemahnya IHSG ini juga diikuti indeks LQ45 yang turun 32 poin atau 3,6 persen ke level 854,269.
Baca Juga: Gara-gara Virus Corona, Aliran Modal Asing ke Indonesia Anjlok
Mengawali pembukaan perdagangan terdapat 28 saham menguat, 181 saham melemah, dan 68 saham stagnan.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, semuanya berada di zona merah. Sektor yang memimpin pelemahan adalah sektor industri dasar yang terjun 5,1 persen.
Kemudian diikuti sektor pertanian yang turun 4,51 persen dan sektor manufaktur melemah 4,17 persen.
Sebelumnya, Analis pasar modal dari MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, IHSG kembali berpeluang turun diawal pekan ini.
"Coba kita tengok kondisi terakhir dimana DJIA kembali turun -0.98 persen & US Treasury Yield Tenor 10 tahun turun -17.08 persen berada pada level 0.767 persen dihari Jumat dan US Dow Futures saat ini menunjukan kejatuhan -1,056 poin (-4.10 persen)," ucapnya.
Baca Juga: Gubernur BI: Aliran Modal Asing ke Indonesia Masih Deras di Awal 2020
Lebih lanjut, kejatuhan cukup tajam WTI Crude Oil sebesar -9.39 persen, EIDO sebesar -2.56 persen, CPO -2.88 persen Timah -1.51 persen, Nikel -0.47 persen serta Coal -0.75 persen, berpotensi mendorong IHSG turun dalam perdagangan Senin ini.