Isu Virus Corona Terus Dongkrak Harga Emas Dunia

Senin, 09 Maret 2020 | 08:10 WIB
Isu Virus Corona Terus Dongkrak Harga Emas Dunia
Ilustrasi emas batangan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga emas menguat pada perdagangan akhir pekan lalu. Posisi ini naik di jalur mingguan terbesar sejak Januari 2009 karena penyebaran virus corona meluas secara global, meredupkan prospek pertumbuhan dan membuat investor bergegas berburu aset safe-haven ini.

Mengutip Reuters Senin (9/3/2020) harga emas dipasar spot naik 0,5 persen ke harga 1,678.25 dolar AS per ounce.

Bahkan harga emas sempat menyentuh posisi tertinggi 1,689.65 dolar AS atau naik 1,2 persen, tertinggi sejak Januari 2013. Harga naik sekitar 6,3 persen sejauh minggu ini.

Sementara harga emas di pasar berjangka AS naik 0,5 persen menjadi 1,679.50 dolar AS.

Baca Juga: Harga Emas Dunia Makin Berkilau

"Aliran aset berisiko yang biasa menjadi safe havens mengalir memicu kenaikan emas, didorong oleh kekhawatiran tentang dampak virus corona terhadap ekonomi," kata Peter Fertig, seorang analis di Quantitative Commodity Research.

Sebelumnya saat sesi awal pada hari Jumat, harga emas berbalik arah turun bersama komoditas lain seperti minyak, setelah OPEC dilaporkan gagal mencapai kesepakatan.

Emas jatuh bersamaaan dengan harga minyak yang merosot 7 persen ke posisi terendah multi years karena sekutu OPEC dilaporkan menolak pengurangan produksi tambahan yang diusulkan oleh OPEC pada hari Kamis, menurut laporan dari Reuters.

Pertemuan antara OPEC dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC +, sedang berlangsung di Wina setelah pembicaraan ditunda.

Emas berada di trek kenaikan mingguan terbesar sejak Januari 2009 karena penyebaran global virus corona meredupkan prospek pertumbuhan dan membuat investor bergegas mencari aset safe-haven.

Baca Juga: Virus Corona Mulai Ditanggapi Santai, Harga Emas Antam Berangsur Turun

"Pasar tidak memiliki pemahaman tentang apa yang terjadi. Investor membeli obligasi serta emas sebagai asuransi dari prospek ekonomi yang memburuk," kata analis SP Angel, Sergey Raevskiy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI